-->

8 Ledakan Bom pada Hari Paskah di Sri Lanka, 215 Tewas dan 150 Terluka

8 Ledakan Bom pada Hari Paskah di Sri Lanka, 215 Tewas dan 150 TerlukaKOLOMBO, LELEMUKU.COM - Ledakan bom terjadi di tiga gereja, tiga hotel mewah dan 2 tempat publik di Sri Lanka pada Hari Paskah, Minggu (21/04/2019) menewaskan setidaknya 215 orang tewas dan melukai 450 orang.

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Srilanka dilaporkan 73 orang meninggal dan 260 terluka di National Hospital, 2 meninggal dan 6 terluka di Kalubowila Hospital, 104 meninggal dan 100 terluka di Negombo Hospital, 7 meninggal dan 32 terluka di Ragama Hospital, dan 28 meninggal 51 terluka di Batticaloa Hospital.

"Sekitar 35 warga asing juga menjadi korban dari ledakan bom ini dengan kebangsaan Amerika Serikat, Denmark, China, Jepang, Pakistan, Maroko, India dan Bangladesh," ujar kementerian Kesehatan Srilanka dalam rilis mereka di twitter.

Kepolisian negara itu juga menyatakan ledakan pertama dilaporkan terjadi di Gereja St. Anthony Kochikade Kolombo pada pagi hari, menyusul kemudian di Gereja St. Sebastian Katuwapitiya Negombo dan terakhir di Gereja  Batticaloa.

8 Ledakan Bom pada Hari Paskah di Sri Lanka, 215 Tewas dan 150 Terluka3 hotel di Kolombo yang juga diserang teror ini adalah Shangri La hotel, Cinnamon Grand Hotel dan Kingsbury Hotel. Selanjutnya 2 tempat publik yang diserang bom adalah Kebun Binatang di Dehiwala dan kompleks perumahan di Jalan Mahavila Udyana, Dematagoda

Kepolisian menyatakan ledakan-ledakan tersebut menghancurkan beberapa bagian dari bangunan tersebut. Lantainya dipenuhi campuran genteng, serpihan kayu dan darah. Beberapa orang terlihat berlumuran darah, dengan beberapa berusaha membantu mereka yang mengalami cedera lebih serius.

Polisi telah menahan 7 orang terkait peristiwa ini. Pihaknya juga masih mendalami motif dari serangan bom tersebut sebab belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.

Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, dalam pidatonya mengatakan dia terkejut dengan ledakan tersebut dan meminta warganya untuk tetap tenang.

"Saya mengutuk keras serangan pengecut terhadap rakyat kita hari ini. Saya menyerukan kepada semua orang Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat. Harap hindari menyebarkan laporan dan spekulasi yang tidak diverifikasi. Pemerintah mengambil langkah segera untuk mengatasi situasi ini," ungkap Presiden Sri lanka melalui Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe di twitter.

"Pertemuan darurat dilakukan dalam beberapa menit. Operasi penyelamatan sedang berlangsung," Menteri Reformasi Ekonomi dan Distribusi Publik Sri Lanka, Harsha de Silva, mengatakan dalam sebuah tweet.

Mayoritas dari 23 juta penduduk Sri Lanka beragama Buddha dengan persentasi hingga 70%. Sementara Hindu sekitar 13%, selanjutnya Muslim 10% dan Kristen sekitar 7%. (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel