-->

Israel Serang Gaza setelah Upaya Gencatan Senjata PBB Gagal


RAMALLAH, LELEMUKU.COM - Israel melanjutkan serangannya terhadap pejuang Hamas dan warga sipil Palestina di Gaza pada Sabtu 9 Desember 2023, setelah Amerika Serikat memblokir upaya luar biasa PBB untuk menyerukan gencatan senjata dalam perang dua bulan tersebut.

Hamas dan Otoritas Palestina mengutuk veto AS ketika kementerian kesehatan yang dikelola Hamas menyebutkan jumlah korban tewas terbaru di Gaza mencapai 17.487 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan Israel di kota selatan Khan Yunis menewaskan enam orang, sementara lima lainnya tewas dalam serangan terpisah di Rafah, kata kementerian itu pada Sabtu.

Israel bersumpah membasmi Hamas atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober, ketika pejuang Hamas menerobos perbatasan militer Gaza. Sekitar 1.200 orang tewas Hamas menyandera 138 orang.

Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur menjadi puing-puing dan PBB mengatakan sekitar 80 persen penduduknya telah mengungsi, dan dilaporkan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan.

“Dingin sekali, dan tendanya sangat kecil. Yang saya punya hanya pakaian yang saya pakai, saya masih belum tahu apa langkah selanjutnya,” kata Mahmud Abu Rayan, pengungsi dari Beit Lahia di utara.

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera diveto oleh Amerika Serikat pada Jumat.

Utusan AS untuk PBB Robert Wood mengatakan resolusi tersebut “berbeda dari kenyataan” dan “tidak akan memberikan dampak positif di lapangan.”

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan gencatan senjata “akan mencegah keruntuhan organisasi teroris Hamas, yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan akan memungkinkan mereka untuk terus berkuasa di Jalur Gaza.”

Hamas pada Sabtu mengecam penolakan AS terhadap upaya gencatan senjata dan menyebutnya sebagai “partisipasi langsung pendudukan dalam membunuh rakyat kami dan melakukan lebih banyak pembantaian dan pembersihan etnis.”

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan veto itu adalah “aib dan cek kosong yang diberikan kepada negara pendudukan untuk melakukan pembantaian, penghancuran, dan penggusuran.”

Veto tersebut juga dengan cepat dikutuk oleh kelompok-kelompok kemanusiaan, dan Dokter Lintas Batas (MSF) bahkan mengatakan Dewan Keamanan “terlibat dalam pembantaian yang sedang berlangsung.”

Militer Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah menyerang 450 sasaran di Gaza selama 24 jam, yang menunjukkan rekaman serangan dari kapal angkatan laut di Mediterania.

Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 40 orang tewas di dekat Kota Gaza di utara, dan puluhan lainnya di Jabalia dan kota utama Khan Yunis di selatan.

Bencana Kemanusiaan

Setelah dua bulan konflik dan pemboman, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan pada Jumat “rakyat Gaza sedang berada di jurang yang dalam.”

“Orang-orang putus asa, takut dan marah,” katanya.“Semua ini terjadi di tengah mimpi buruk kemanusiaan yang semakin meningkat.”

Banyak dari 1,9 juta warga Gaza yang mengungsi akibat perang telah menuju ke selatan, mengubah Rafah di dekat perbatasan Mesir menjadi sebuah kamp yang luas.

Dengan meningkatnya jumlah korban tewas pekerja medis dalam konflik tersebut, lebih dari selusin negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengajukan rancangan resolusi pada Jumat yang mendesak Israel untuk menghormati kewajibannya berdasarkan hukum internasional untuk melindungi pekerja kemanusiaan di Gaza.

Mereka menyerukan Israel untuk “menghormati dan melindungi” pekerja medis dan kemanusiaan yang secara eksklusif terlibat dalam melaksanakan tugas medis, serta rumah sakit dan fasilitas medis lainnya.

Hanya 14 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang berfungsi sesuai kapasitasnya, menurut badan kemanusiaan PBB OCHA.

Dengan meningkatnya jumlah korban sipil, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Washington yakin Israel perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dalam konflik tersebut.

“Kami tentu menyadari bahwa masih banyak yang bisa dilakukan untuk… mengurangi korban sipil. Dan kami akan terus bekerja sama dengan Israel untuk mencapai tujuan tersebut,” katanya.

Jumlah korban tewas juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel, tempat pasukan Israel menembak mati enam warga Palestina pada hari Jumat, kata kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah kehilangan 91 tentara di Gaza.

Dikatakan bahwa dua orang lainnya terluka dalam upaya penyelamatan sandera yang gagal semalam, dan “banyak teroris” tewas dalam operasi tersebut.

Hamas mengklaim seorang sandera tewas dalam operasi tersebut, dan merilis sebuah video yang dimaksudkan untuk memperlihatkan jenazah tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel