-->

Retno Marsudi Sebut Cegah Bencana Kemanusiaan di Palestina Prioritas Mendesak


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan upaya mengakhiri siklus kekerasan, perlindungan warga sipil, dan pencegahan bencana kemanusiaan yang lebih parah di Palestina adalah prioritas yang mendesak.

Hal ini disampaikan Menlu Retno dalam pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Menlu Uni Emirat Arab Abdullah Bin Zayed Al Nahyan, Menlu Mesir Sameh Shoukry dan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki.

"Saya berbicara dengan Menlu Arab Saudi, UEA, Mesir dan Palestina mengenai situasi yang mengkhawatirkan di Gaza," cuit Marsudi pada platform X, Sabtu 14 Oktober 2023.

Selain itu, Marsudi juga membahas masalah Palestina dalam pertemuan bilateral di Jakarta dengan Menlu Brazil Mauro Vieira yang juga menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB pada Oktober.

Konflik Palestina-Israel berlangsung sejak Sabtu pekan lalu ketika Hamas mulai melakukan Operasi Badai Al Aqsa, yakni serangan mendadak dari segala penjuru termasuk serentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel lewat jalur darat, laut dan udara.

Hamas mengungkapkan bahwa operasi tersebut sebagai balasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi untuk menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Aksi balasan Israel kemudian meluas hingga memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza sehingga memperparah kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007 tersebut.

Kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 1.300 orang.

Lebih dari 1.900 orang tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan udara balasan, separuh diantaranya perempuan dan anak-anak. Serangan darat Israel juga diperkirakan akan dilakukan.

Israel telah memerintahkan warga di utara Jalur Gaza – sekitar 1,1 juta orang – untuk pindah ke selatan wilayah tersebut dalam waktu 24 jam.

PBB telah mendesak Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan memperingatkan “konsekuensi kemanusiaan yang sangat buruk”. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel