-->

AS Bakal Kesulitan Menggagalkan Rencana Akusisi Mega Proyek Exxon


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Gedung Putih mungkin menyalahkan Exxon Mobil atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sangat membebani konsumen. Namun, Pemerintah Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan kesulitan menggagalkan rencana produsen minyak terkemuka itu untuk mengakuisisi Pioneer Natural Resources senilai 60 miliar dollar AS.

Hal itu diungkap oleh lima kata pengacara dan pakar antimonopoli pada Jumat (6/10).

Negosiasi antara Exxon dan Pioneer Natural Resources terkait rencana akuisisi sudah memasuki tahap lanjut, tetapi belum menghasilkan kesepakatan, Reuters melaporkan pada Kamis (5/10). Dengan mengakuisisi Pioneer, Exxon akan menjadi pemilik produsen minyak terbesar di lapangan minyak terbesar AS.

Presiden AS Joe Biden mengecam perusahaan-perusahaan energi karena melonjaknya keuntungan mereka seiring melambungnya harga bensin. Pemerintahannya sangat kritis terhadap Exxon karena tidak meningkatkan produksi meskipun pendapatannya mencapai rekor tertinggi.

Gedung Putih menulis surat kepada Ketua Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) Lina Khan pada 2021 memintanya untuk meneliti kesepakatan di sektor ini. Studi tersebut dibutuhkan untuk mengetahui “perilaku anti-konsumen,” dan regulator antimonopoli kemudian memperlambat persetujuan dari banyak kesepakatan tersebut saat meninjaunya.

Transaksi tersebut akhirnya diizinkan untuk diselesaikan, dan regulator tidak pernah mengajukan tuntutan hukum untuk menggagalkan kesepakatan produksi migas sejak 2000.

Para pengacara dan pakar yang diwawancarai mengatakan FTC akan menghadapi perjuangan berat dalam menantang upaya akuisisi Pioneer oleh Exxon.

Hal ini karena perusahaan-perusahaan migas telah efektif dalam berargumen bahwa merger di AS saja tidak dapat menghambat persaingan, karena harga komoditas ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan di pasar global yang sangat besar.

Gedung Putih menulis surat kepada Ketua Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC) Lina Khan pada 2021 memintanya untuk meneliti kesepakatan di sektor ini. Studi tersebut dibutuhkan untuk mengetahui “perilaku anti-konsumen,” dan regulator antimonopoli kemudian memperlambat persetujuan dari banyak kesepakatan tersebut saat meninjaunya.

Transaksi tersebut akhirnya diizinkan untuk diselesaikan, dan regulator tidak pernah mengajukan tuntutan hukum untuk menggagalkan kesepakatan produksi migas sejak 2000.

Para pengacara dan pakar yang diwawancarai mengatakan FTC akan menghadapi perjuangan berat dalam menantang upaya akuisisi Pioneer oleh Exxon.

Hal ini karena perusahaan-perusahaan migas telah efektif dalam berargumen bahwa merger di AS saja tidak dapat menghambat persaingan, karena harga komoditas ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan di pasar global yang sangat besar.

Pioneer adalah operator terbesar di Permian yang menyumbang 9 persen dari produksi kotor, sementara Exxon menempati posisi nomor 5 dengan porsi 6 persen, menurut analis RBC Capital Markets.

FTC pada awal tahun ini menunjukkan toleransi terhadap konsolidasi di lapangan minyak AS lainnya. Hal ini memungkinkan Chevron produsen minyak nomor dua di AS, untuk menyelesaikan akuisisi PDC Energy senilai $7,6 miliar pada Agustus, kurang dari tiga bulan setelah kesepakatan diumumkan, meskipun perusahaan tersebut memusatkan 40 persen produksinya di Denver- Cekungan Julesburg.

Hal tersebut merupakan konsolidasi yang lebih besar daripada yang dihasilkan oleh kesepakatan Exxon-Pioneer di basin Permian.

Belum diketahui berapa lama Exxon dan Pioneer dapat menyelesaikan kesepakatan mereka atau apakah Pioneer akan menegosiasikan biaya perpisahan yang besar untuk memungkinkan kemungkinan bahwa regulator menggagalkan kerja sama mereka. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel