-->

Pemkab Mimika Ikuti Rakor Virtual Kemendagri Terkait Pengendalian Inflasi Daerah

Pemkab Mimika Ikuti Rakor Virtual Kemendagri Terkait Pengendalian Inflasi Daerah

TIMIKA, LELEMUKU.COM - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) kembali menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual melalui Zoom Meeting.

Rakor diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah, bertempat di ruang rapat lantai 3 Kantor Pusat Pemerintahan SP 3, Senin (22/05/2023).

Hadir dalam rakor secara virtual tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Mimika, Dr. Petrus Yumte, S.H., M.Si.; Asisten Bidang Administrasi Umum pada Sekretariat Daerah (Setda) Mimika, Hendritte W. Tandiyono, S.E., M.M.; Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra; Kasdim 1710 Mimika, Mayor Inf. Abdul Munir; serta Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bidang ekonomi atau yang mewakili.

Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Jendral Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D., mengagendakan pengendalian Inflasi Daerah pada minggu ketiga bulan Mei 2023.

Selanjutnya, pemaparan materi perkembangan harga pada minggu ketiga Mei 2023, oleh Direktur Statistik Harga pada Badan Pusat Statistik Pusat, Dr. Windhiarso Putranto.

Windhiarso menjelaskan bahwa harga eceran beras diperoleh dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK),  berdasarkan harga satu kualitas terpilih dengan bobot terbesar per kota.

Harga eceran beberapa komoditas strategis diperoleh dari 15 kota, yakni Medan, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Semarang, Surabaya, Tangerang, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Makassar dan Kendari.

“Menurut pedagang, harga daging ayam ras dan telur ayam ras naik dipicu kenaikan harga pakan ayam,” ungkapnya.

Ditambahkannya, "Harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih masih berfluktuasi, meskipun ada kecenderungan naik pada harga cabai merah."

Windhiarso menerangkan, pola perubahan harga komoditas pangan pada bulan Mei terhadap bulan April 2023, grafik menunjukan perubahan harga rata-rata komoditas bulan Mei 2023 (sampai dengan tanggal 19 Mei) terhadap harga rata-rata bulan April 2023 di seluruh kabupaten/kota yang dipantau.

"Daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah terlihat berpotensi menyumbang inflasi di sebagian besar kabupaten/kota yang dipantau," ujarnya.

Tiga kabupaten/kota terpantau dengan kenaikan harga tertinggi pada komoditas beras yakni Pangandaran, Padang Pariaman dan Banjarmasin.
Sementara untuk harga daging ayam ras mengalami kenaikan tertinggi di Langkat, Labuhan Batu Utara, dan Bengkulu Selatan.

"Telur ayam ras terpantau dengan kenaikan harga tertinggi pada Kabupaten Gunung Kidul, Tuban, dan Sumba Barat Daya. Sedangkan kenaikan harga tertinggi pada komoditi bawang merah yakni di Blitar, Maluku Tengah dan Merauke," tuturnya.

Fluktuasi harga komoditas bahan pangan tertinggi masih sama dengan minggu sebelumnya, yaitu pada level kabupaten/kota ada cabai rawit dan cabai merah yang merupakan komoditas dengan fluktuasi harga cukup signifikan.

"Fluktuasi harga cabai rawit terjadi di 113 kabupaten/kota. Sementara fluktuasi harga cabai merah terjadi di 106 kabupaten/kota. Hingga minggu ketiga Mei 2023, 9 kabupaten/kota tercatat tidak mengalami fluktuasi harga atau stabil pada 20 komoditas pangan yang dipantau," tandasnya.

Selanjutnya, secara nasional, terdapat 48% kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) Nasional, dan 38% lainnya mengalami penurunan IPH.

“Di masing-masing wilayah pulau
Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH lebih besar dari jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH,” tegasnya.

Dari 39% kabupaten/kota di pulau Sumatera yang mengalami kenaikan IPH, kenaikan harga tertinggi terjadi di Nias dengan nilai IPH 4.27%.

Sedangkan IPH di pulau Jawa, dari 80% kabupaten/kota di pulau Jawa yang mengalami kenaikan IPH, kenaikan harga tertinggi terjadi di Pangandaran dengan nilai IPH 6.84%.

Kemudian dari 41% kabupaten/kota di luar Jawa dan Sumatera yang mengalami kenaikan IPH, kenaikan harga tertinggi terjadi di Kolaka Utara dengan nilai IPH 5.31%.

“Komoditas penyumbang utama kenaikan IPH di sejumlah kabupaten/kota sampai dengan minggu ketiga Mei 2023 adalah bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan telur ayam ras,” pungkas Windhiarso.

Menutup uraiannya, ia menyebutkan komoditas penyumbang utama penurunan IPH di sejumlah kabupaten/kota sampai dengan minggu kedua Mei 2023 adalah cabai merah, cabai rawit, beras dan minyak goreng. (DiskominfoMimika)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel