-->

Jokowi Bicara Deforestasi hingga Transisi Energi dalam Kunjungan ke Jerman


BERLIN, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan, kala berpidato dalam upacara pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman, pada Ahad, 16 April 2023. Isu lingkungan ini diangkat Jokowi ketika Uni Eropa telah mengesahkan UU Anti Deforestasi, yang dikemudian ditolak sebagian petani sawit Indonesia.

Jokowi mengklaim komitmen ini terlihat dari sejumlah aksi yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan. Ia menyebutkan beberapa data seperti laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir.

"Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” kata Jokowi.
 728-90-copy-4-Koran

Di samping itu, Jokowi menyebut bahwa Indonesia juga menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025. Lalu, Indonesia juga berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.

“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” kata Jokowi.

Sebelumnya akhir Desember lalu, Uni Eropa telah menyetujui Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation/EUDR), undang-undang baru untuk mencegah perusahaan menjual kopi, minyak sawit, kedelai dan komoditas lain yang terkait dengan deforestasi ke pasar mereka. Indonesia termasuk negara yang akan terkena dampak aturan baru itu bersama Brasil dan Kolombia.

Undang-undang akan mewajibkan perusahaan untuk membuat pernyataan uji tuntas yang menunjukkan bahwa rantai pasokan mereka tidak berkontribusi pada perusakan hutan sebelum mereka menjual barang ke Uni Eropa- atau mereka dapat menghadapi denda yang besar.

Deforestasi adalah sumber utama emisi gas rumah kaca yang mendorong perubahan iklim dan akan menjadi fokus pada konferensi COP15 PBB minggu ini, di mana negara-negara akan mencari kesepakatan global untuk melindungi alam.

Puluhan petani sawit pernah melakukan aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation/EUDR) di depan kantor Kedutaan Besar atau Kedubes Uni Eropa, Jakarta. Mereka menyebut beleid itu berdampak harga sawit di tingkat petani. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel