-->

Gedung Putih Ungkap Donald Trump Dukung Protes Republik soal Pemakzulan

Gedung Putih Ungkap Donald Trump Dukung Protes Republik soal PemakzulanWASHINGTON, LELEMUKU.COM - Gedung Putih menyatakan Presiden Donald Trump “sangat mendukung” tindakan beberapa puluh legislator konservatif dari fraksi Republik yang menerobos masuk penyelidikan pemakzulan terhadap presiden yang dilakukan secara tertutup pekan ini, sehingga menunda dengar keterangan itu selama lima jam.

Para legislator tersebut mengecam format kegiatan yang berlangsung tertutup itu. Mereka menuntut dirilisnya transkrip kesaksian dari sederetan pejabat diplomatik dan keamanan nasional yang telah menyampaikan bagaimana Trump menekan Ukraina untuk memulai investigasi terkait teori yang telah dipatahkan bahwa negara di Eropa Timur itu berupaya mengalahkan Trump dalam pemilu 2016, dan untuk menyelidiki salah satu pesaing utamanya dari partai Demokrat dalam pemilu 2020, yakni mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya Hunter Biden. Hunter pernah menjadi anggota dewan perusahaan gas alam Ukraina.

Anggota Kongres Adam Schiff, tokoh Demokrat yang menyelidiki tindakan Trump, telah mengatakan bahwa transkrip itu nantinya akan dirilis. Sementara itu para pejabat menyatakan sidang dengar keterangan secara terbuka mengenai pemakzulan itu dapat dimulai sedini pertengahan November.

Jika DPR memutuskan untuk memakzulkan Trump, ia akan menghadapi sidang di Senat yang mayoritasnya anggota Republik, di mana besar kemungkinan tidak akan tercapai dukungan suara dua per tiga yang diperlukan untuk menyatakan Trump bersalah dan menyingkirkannya dari jabatannya.

Taktik anggota Republik pada Rabu itu menunda kesaksikan pejabat Departemen Pertahanan, Laura Cooper, deputi asisten Menteri Pertahanan untuk urusan Rusia, Ukraina dan Eurasia. Cooper akhirnya menjawab pertanyaan selama tiga jam.

Trump dalam beberapa hari belakangan mengejek anggota fraksi Republik yang dalam jumlah kecil mulai mempertanyakan langkahnya terkait Ukraina atau mendukung penyelidikan pemakzulan, dengan menyebut mereka sebagai “sampah manusia.”

Para penyelidik pemakzulan di DPR sedang mencari informasi terkait keputusan Trump untuk menahan bantuan militer senilai 391 juta dolar untuk Ukraina selama beberapa bulan sementara ia dan sejumlah pembantunya mendesak Kiev untuk memulai investigasi yang akan menguntungkannya secara politis. Meminta bantuan dari negara-negara asing untuk turut campur dalam pemilu AS bertentangan dengan UU Amerika. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel