Menlu AS Peringatkan Sekutu-sekutunya di NATO Bahaya Ancaman China

WASHINGTON, LELEMUKU.COM  -Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada para menteri luar negeri NATO, Kamis (04/04/2019), aliansi 29 negara itu harus mengubah pendekatannya dalam menghadapi ancaman-ancaman yang berkembang, khususnya agresi Rusia dan persaingan strategis China.Pompeo mengingatkan kepada sekutu-sekutunya di NATO bahwa ada resiko AS tidak dapat berbagi informasi sebagaimana seharusnya, jika sistem-sistem penyuplai jaringan komunikasi China beroperasi dalam jaringan-jaringan mereka.

Selama 70 tahun, NATO memfokuskan perhatiannya pada ancaman militer Uni Soviet, atau, kiniRusia,setelah negara raksasa itu runtuh dan terpecah belah.

Namun Menlu AS Mike Pompeo memperingatkan, ancaman-ancaman baru bermunculan, khususnya dari China.Ia mengatakan, AS bisa bersaing dalam kompetisi bisnis yang adil, dengan produk yang lebih baik dan gagasan yang lebih baik, namun tidak demikian halnnya dengan China dan raksasa-raksasa telekomunikasinya.

“Situasinya sangat berbeda terlibat dalam transaksi yang berisiko mengancam keamanan nasional.Ketika sebuah negara menawarkan barang yang harganya jauh di bawah harga pasar, kita tentunya bertanya-tanya, ada apa di balik ini?Mengapa menawarkan kesepakatan yang jelas-jelas terlalu bagus untuk menjadi kenyataan,” jelasnya.

Wakil Presiden Mike Pence sepakat dengan Pompeo.Ia mengatakan, “dana mudah” yang ditawarkan oleh China adalah tantangan yang harus dihadapi oleh sekutu-sekutu Amerika di Eropa setiap harinya.

Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Atlantic Council, Pence mengatakan,“Pengaruh China yang meluas tentunya menuntut perhatian dan sumberdaya Amerika.Sementara kami menghadapi tantangan itu, sekutu-sekutu kita di Eropa, dengan sumber daya masing-masing,harus berbuat lebih banyak untuk memelihara kekuatandan kemampuan tangkal aliansi lintas atlantik kita.”

Sejumlah analis mengatakan, China belum mengambil alih posisi Rusia sebagai ancaman utama NATO, mengingat militer Rusia mengancam sejumlah negara kecil anggota aliansi itu.Namun, kata James Kirchick dari Brookings Institution, ancaman China itu mengkhawatirkan.

"China berusaha memecah belah, menundukkan, dan menyebar pengaruhnya di benua Eropa.Tapi tidak seperti yang dilakukan oleh Rusia selama ini.Rusia mencampuri politik Eropa dan Amerika dengan cara meretas dan menyebar informasi palsu.China belum benar-benar melancarkan strategi seperti yang dilakukan oleh Rusia.”

Pada KTT NATO hari kedua, atau hari terakhir, Kamis (4/4), di Washington, para menteri luar negeri NATO berjanji untuk berkerjasama mengubah pendekatan dalam menghadapi ancaman-ancaman yang berkembang dalam beberapa puluh tahun mendatang. (VOA)