-->

IAEA Sebut Belasan Negara Mulai Produksi Listrik dari Nuklir


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Direktur Jenderal Asosiasi Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi memperkirakan belasan negara akan mulai memproduksi listrik dari sumber tenaga nuklir dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini ia sampaikan pada Selasa, 28 November 2023 di Pameran Nuklir Dunia di Paris, Prancis.
 
Berdasarkan estimasi IAEA, diperlukan peningkatan dua kali lipat jumlah reaktor nuklir di dunia untuk mencapai tujuan perjanjian iklim Paris, dari jumlah sekarang yaitu sekitar 400 unit.
 
“Sudah ada sepuluh negara yang masuk ke tahap keputusan (membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN) dan 17 negara lainnya sedang dalam proses evaluasi. Akan ada selusin atau 13 negara nuklir (baru) dalam beberapa tahun,” ujar Grossi.

Ghana, Kenya, Maroko, Nigeria, Namibia, Filipina, Kazakhstan dan Uzbekistan disebut-sebut olehnya sebagai negara-negara baru yang berpotensi menggunakan nuklir. Sedangkan Filipina, baru-baru ini menandatangani kesepakatan ekspor teknologi dan material nuklir ke Manila dengan Amerika Serikat. Penandatanganan tersebut dilakukan di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023, pada Jumat, 17 November 2023.

“Amerika Serikat akan dapat berbagi peralatan dan material dengan Filipina saat mereka berupaya mengembangkan reaktor modular kecil dan infrastruktur energi nuklir sipil lainnya,” kata Menteri Luar Negeri Ameerika Serikat, Antony Blinken, dalam upacara penandatanganan di San Fransisco.
 
Indonesia pernah ditawarkan kerja sama bidang nuklir oleh Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ketertarikan negaranya untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan proyek nuklir saat bertemu Presiden RI Joko Widodo di Moskow pada Juni 2022.

Putin menyinggung ada banyak perusahaan energi asal Rusia yang beroperasi di Indonesia, dan ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional di Indonesia. Namun tawaran Putin tersebut, belum ditanggapi secara khusus oleh Jokowi, yang hanya mengatakan kalau Indonesia akan melanjutkan kerja sama dengan Rusia dan akan membentuk kelompok kerja untuk membahasnya secara menyeluruh.
 
Tawaran kerja sama nuklir ini kembali ditekankan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pada Rabu, 22 November 2023 di kediamannya di Jakarta Pusat. Saat itu, dia mengatakan kapan pun pemerintah Indonesia siap memasukkan PLTN ke dalam sistem, maka Rusia pun siap. Dia meyakinkan Rusia berpengalaman dalam penggunaan tenaga nuklir dan telah membantu beberapa negara lain dalam hal ini. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel