-->

AS Kembali Bela Keputusan untuk Kirim Bom Tandan ke Ukraina


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Dengan menjatuhkan bom yang kemudian melepaskan bom-bom yang lebih kecil, bom tandan bisa membunuh tanpa pandang bulu. Lebih dari 100 negara telah melarang bom ini.

Ukraina kehabisan persediaan senjata untuk membalas serangan Rusia. Jadi, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, Amerika kini setuju untuk mengirim bom tandan ke Ukraina. Dalam acara "This Week" di TV ABC, ia menambahkan, “Kami akan mengirim peluru artileri tambahan yang didalamnya terdapat bom tandan untuk membantu menjembatani kesenjangan sementara kami meningkatkan produksi normal 155 peluru artileri.”

Pemerintah Rusia, yang dituduh menggunakan bom tandan di daerah perkotaan Ukraina, mengutuk langkah tersebut.

Aktivis hak asasi manusia telah menggarisbawahi bahaya yang ditimbulkan bom tandan bagi warga sipil. Anggota DPR dari fraksi Demokrat, Barbara Lee, dalam wawancara di TV CNN menyampaikan keprihatinan serupa.

“Bom-bom itu tidak selalu langsung meledak. Anak-anak bisa menginjaknya. Itulah garis yang tidak boleh kita lewati.”

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ketika diwawancarai TV ABC, sekali lagi menyatakan pentingnya menerima dukungan internasional dalam bentuk persenjataan yang beragam.

“F-16 atau peralatan lain yang betul-betul kami butuhkan, akan memungkinkan kami bergerak lebih cepat untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, untuk bertahan lama,” katanya.

Zelenskyy menambahkan bahwa dia ingin mendapat jaminan keamanan yang jelas dari NATO ketika para anggota aliansi militer itu bertemu di Vilnius, Lithuania.

Presiden Amerika Joe Biden di TV CNN menepiskan ekspektasi bahwa Ukraina akan segera bergabung dalam NATO. “Menurut saya belum ada kebulatan suara di NATO tentang apakah akan membawa masuk Ukraina ke dalam keluarga NATO sekarang atau nanti, di tengah perang. Proses menjadi anggota NATO membutuhkan waktu untuk memenuhi semua kualifikasi, dari demokratisasi hingga berbagai masalah lainnya,” ujarnya.

Juga di CNN, anggota DPR dari fraksi Republik Michael McCaul menyampaikan pandangan serupa. “Mereka telah menunjukkan tekad untuk melawan, tekad untuk kebebasan dan demokrasi melawan tirani dan penindasan. Menurut saya, mereka layak menjadi anggota tetapi kita harus meletakkannya pada jalur yang benar untuk tidak memberinya jalur cepat untuk masuk dalam NATO.”

Diskusi tentang bagaimana membawa Ukraina lebih dekat untuk bergabung dalam aliansi itu diperkirakan berlangsung dalam KTT NATO. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel