-->

Vlogger Pakistan Tawarkan Tips Ber-Ramadan dengan Anggaran Terbatas


ISLAMABAD, LELEMUKU.COM - Dunia umumnya sedang menghadapi inflasi yang sangat tinggi. Akibatnya, pendapatan masyarakat berkurang, sementara harga-harga barang kebutuhan, termasuk sandang pangan, naik.

Situasi ini membuat khawatir umat Islam di seluruh dunia yang sedang menyemarakkan bulan paling suci dalam agama mereka, Ramadan.

Nazish Aiyaz Hassan merasakan kekhawatiran itu. Vlogger di Karachi, Pakistan, ini datang ke Bazaar Ramadan. Melalui video, ia menunjukkan kepada para pengikutnya bahan-bahan pangan dengan harga yang terjangkau. Kemudian, ia memberi tips tetap sehat dalam berpuasa Ramadan dengan anggaran yang terbatas.

“Kita sebaiknya berbuka puasa hanya dengan kurma dan air putih. Setelah salat, kita sebaiknya makan malam dengan porsi normal. Kemudian, salat Tarawih. Ini akan membuat kita bugar. Dan kita akan mencapai tujuan berpuasa. Kita akan semakin bugar,” ungkapnya.

Selain menjadi vlogger, Nazish Hassan adalah seorang jurnalis. Ia tidak hanya memberi tips tetap sehat berpuasa, tetapi juga tips berbelanja baju, sepatu, dan aksesoris lain untuk Idul Fitri.

Ia melanjutkan, “Masyarakat bisa berbelanja lebaran dengan mudah. Mereka bisa membeli barang berkualitas bagus dengan harga murah jika mau sedikit berusaha. Mereka tidak perlu mengincar barang bermerek. Tidak perlu berbelanja di toko-toko outlet internasional. Banyak toko di kota ini di mana orang bisa membeli pakaian yang mereka inginkan dengan harga yang wajar setelah tawar-menawar.”

Tetapi di pasar, masyarakat awam mengungkapkan kehidupan mereka menjadi sangat sulit karena harga yang terus naik.

Fahmeeda Khatoon, seorang ibu rumah tangga, yang sedang membeli bahan pangan di pasar grosir Karachi mengatakan, “Harga apa saja seperti lentil, beras, dan rempah-rempah naik dua kali lipat. Barang-barang yang biasanya bisa didapat dengan harga 100 rupee, sekarang dijual dengan harga 200 rupee. Harga semua barang, bawang putih, jahe, sayuran, naik dua kali lipat.”

Inflasi yang tinggi juga membuat nilai penghasilan masyarakat berkurang, menjadi setengah. Abdul Hakeem, yang juga sedang berbelanja mengungkapkan, biasanya ia berbelanja di pasar dekat rumah. Kini ia harus ke pasar grosir supaya bisa mendapat lebih banyak barang untuk anggarannya.

“Biasanya saya berbelanja untuk makanan sekitar 30.000 rupee, tetapi sekarang saya harus membelanjakan 70.000 hingga 75.000 rupee. Saat-saat sulit,” ujar Hakeem.

Komunitas bisnis mendesak pemerintah Pakistan agar menyubsidi barang-barang kebutuhan pokok, terutama selama Ramadan. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karachi, Tariq Yousuf, menilai bantuan yang diberikan tidak cukup.

“Sejauh ini, bantuan pemerintah hanyalah menjual tepung dengan harga murah. Menurut saya, itu tidak cukup. Pemerintah juga harus memperhatikan harga gula, minyak goreng, dan lain-lain yang dikonsumsi dalam bulan Ramadan. Pemerintah seharusnya menyubsidi sebagian barang-barang kebutuhan pokok, terutama minyak goreng,” tukas Yousuf. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel