-->

Francesca Albanese Minta Indonesia Lebih Lantang Kecam Pendudukan Israel di Palestina


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan Indonesia supaya bersuara lebih dalam mengecam langkah Israel atas Palestina. Dukungan untuk kemerdekaan Palestina, menurutnya, tidak akan pernah cukup sebelum Israel mau angkat kaki dari wilayah pendudukan.

“Penting bagi pemerintah Indonesia untuk berbicara, Presiden Indonesia berbicara, dan mengecam apa yang terjadi (di Palestina). Saya tidak tahu apakah terjadi (kecaman) itu, tapi itu tidak benar-benar terdengar di arena internasional,” kata Albanese saat wawancara virtual dengan Tempo pada Rabu, 8 Maret 2023.

Palestina ingin mendirikan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya - wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967. Pembicaraan damai telah terhenti sejak 2014 dan Palestina mengatakan perluasan permukiman Yahudi telah merusak peluang pembentukan negara yang layak.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah saat pengarahan media di Jakarta pada Jumat, 10 Maret 2023, mengatakan, Indonesia adalah satu negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Dalam konteks perdamaian, peran Indonesia lebih mengingatkan negara-negara PBB bahwa ada satu isu, yakni Palestina yang belum mendapat kemerdekaan dan berada di wilayah pendudukan.  

Oleh karena itu, menurut Faizasyah Indonesia kerap menyuarakan kemerdekaan Palestina di berbagai forum multilateral dan pertemuan bilateral. Dia memberikan contoh pernyataan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Dewan HAM PBB dan pertemuan G20 di India beberapa pekan lalu.

Albanese mengakui Indonesia, juga Malaysia – jika berbicara dalam lingkup Asia tenggara, tanpa diragukan mendukung Palestina, seperti terlihat dalam beberapa kesempatan pemungutan suara di Majelis Umum PBB. “Tapi dukungan itu harus lebih kuat,” katanya.

Menurut Albanese, Majelis Umum PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang mewakili semua negara di dunia, lebih aktif dan terlibat dalam upaya menegakkan ketertiban. Namun ada dua masalah.

Yang pertama, Dewan Keamanan dilumpuhkan oleh veto Amerika Serikat. Kebijakan Amerika selalu melawan setiap kritik terhadap Israel. Kedua, dia menilai kurangnya kemauan negara-negara Barat untuk terlibat secara serius dan bertanggung jawab terhadap Israel.

Melihat realitas di badan multilateral yang ada, Albanese terus mendorong negara anggota PBB, terutama negara Selatan, untuk membantu orang-orang di bawah pendudukan. Menurut ahli hukum internasional lulusan School of Oriental and African Studies itu, sangat penting untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina secara konkret, bukan hanya dalam kata-kata.

“Orang-orang Palestina di daerah pendudukan itu berada dalam situasi penjajahan,” katanya.

Sementara, Faizasyah dalam pengarahan media, menyinggung, secara konkret Indonesia terus memberikan bantuan secara berkesinambungan baik di bidang kemanusiaan dan peningkatan kapasitas ekonomi. Dia mengatakan, dari 2008 hingga 2021, Indonesia telah membantu kurang lebih Rp 129,6 miliar termasuk dalam upaya menyiapkan SDM Palestina.

Pada 2022, Indonesia juga memberikan hibah penanganan masalah pandemi lebih kurang Rp 14,4 miliar, serta bantuan kedaruratan dan kemanusiaan yang disalurkan melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebesar RP 7,2 miliar.

Pejabat Israel dan Palestina pada akhir bulan lalu bertemu di Yordania sepakat mengurangi kekerasan yang melonjak. Kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan bersama, yang mengatakan Israel akan menghentikan diskusi tentang unit pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki selama empat bulan.

Pertemuan itu dihadiri oleh pejabat senior Amerika Serikat, Yordania dan Mesir selain delegasi Israel dan Palestina.

Kesepakatan itu tak membuat ketegangan di Tepi Barat yang telah berlangsung selama berbulan-bulan mereda. Serangan militer terjadi hampir setiap hari.

Al Jazeera mengikuti data Otoritas Palestina mewartakan, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh 78 warga Palestina sejak awal 2023, termasuk 14 anak-anak dan seorang wanita. Tiga belas orang Israel dan satu orang Ukraina juga tewas dalam serangan Palestina tahun ini.

Dalam laporan pertamanya kepada Majelis Umum PBB pada tahun lalu, dia mengatakan, pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan untuk mendirikan “Negara Yahudi” menyebabkan Palestina tidak bisa menentukan nasibnya sendiri. Upaya itu, diyakini Albanese, telah melanggar hukum internasional. Dia mendesak Pemerintah Israel menghentikan pendudukan di wilayah Israel dan tanpa syarat.(Daniel Fajri|Tempo)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel