-->

Joe Biden akan Bertemu Ketua DPR Bahas Ambang Batas Utang


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memberikan sinyalemen kalau pemerintah masih menunggu Kongres untuk menaikkan ambang batas pinjaman negara. Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan salah satu elit Partai Republik Kevin McCarthy membuat rencana untuk rapat membahas masalah tersebut.

Sebelumnya pada Jumat, 20 Januari 2023, Yellen memperingatkan Washington kalau bisa terjadi krisis keuangan global dan merusak peran mata uang dolar jika tidak menaikkan batas utang US$31,4 triliun (Rp475.804 triliun). Dia mengatakan Kementerian Keuangan Amerika tidak dapat memprioritaskan pembayarannya, seperti yang disarankan beberapa politikus Partai Republik.

"Sistem keuangan semuanya telah dibangun untuk membayar tagihan kami, untuk membayar semua tagihan kami saat jatuh tempo dan tepat waktu, dan tidak memprioritaskan satu bentuk pengeluaran di atas yang lain," kata Yellen kepada wartawan saat mengunjungi Senegal.

Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram

Pejabat di pemerintah Amerika Serikat dan pakar dari luar berpendapat, memprioritaskan pembayaran tertentu di atas yang lain akan menandai perubahan radikal yang kemungkinan besar akan mengguncang ekonomi global.

Sementara itu pada pertemuan wali kota Amerika Serikat, Biden mengumumkan pihaknya akan berdiskusi dengan McCarthy tentang rencana menaikkan plafon utang Amerika Serikat. McCarthy mengkonfirmasi perihal ini di Twitter kalau dia akan bertemu Biden.

Tidak jelas kapan rapat akan dilakukan atau pesan apa yang ingin disampaikan Biden kepada McCarthy. Ketua DPR itu berada di bawah tekanan dari sayap kanan Partai Republik untuk menahan tindakan atas kenaikan batas utang sampai pemotongan anggaran Amerika Serikat yang signifikan pertama kWASPejabat Gedung Putih telah mengatakan mereka tidak akan bernegosiasi untuk menaikkan plafon utang. Pejabat administrasi bertaruh bahwa Partai Republik pada akhirnya akan menyerah di bawah tekanan dari investor dan bisnis yang khawatir tentang prospek gagal bayar.

Amerika Serikat mencapai batas pinjaman US$31,4 triliun pada Kamis, angka yang mencerminkan uang yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Yellen telah memberi tahu para pemimpin kongres bahwa kementeriannya telah mulai menggunakan langkah-langkah manajemen kas yang luar biasa untuk mencegah gagal bayar hingga awal Juni.

Perdebatan yang muncul atas batas utang AS akhir tahun ini sudah mengguncang pasar dan investor. Mereka khawatir atas prospek default bersejarah Washington jika ketidaksepakatan anggaran tidak dapat diselesaikan.

Potensi Dampak pada Ekonomi Global

Yellen mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN potensi default (gagal bayar) Amerika Serikat dapat merusak ekonomi global.

"Itu bisa menyebabkan krisis keuangan global. Itu pasti akan merusak peran dolar sebagai mata uang cadangan yang digunakan dalam transaksi di seluruh dunia," katanya.

Dia menambahkan, dalam skenario seperti itu banyak orang akan kehilangan pekerjaan dan melihat biaya pinjaman mereka naik.

Yellen mencatat plafon utang perlu dinaikkan untuk menutupi pinjaman atas pengeluaran yang sudah disahkan oleh Kongres.

"Ini hanya tentang membayar tagihan yang telah disetujui Kongres. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa dinegosiasikan atau ditawar," katanya kepada CNN.

Mantan Presiden Amerika Donald Trump, yang telah meluncurkan kampanye 2024 untuk Gedung Putih, mendesak sesama politikus Partai Republik agar mundur dari upaya mencari pemotongan. Dia memperkirakan itu akan menghancurkan program Jaminan Sosial populer untuk pensiunan dan program kesehatan Medicare yang berusia 65 tahun ke atas. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel