-->

Luhut Binsar Panjaitan Klarifikasi Kunjungan 'Kontroversial' ke Ponpes Nurur Cholil Bangkalan

Luhut Binsar Panjaitan Klarifikasi Kunjungan 'Kontroversial' ke Ponpes Nurur Cholil BangkalanJAKARTA, LELEMUKU.COM  - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomaritim) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan klarifikasi terkait kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (30/03/2019) lalu yang menimbulkan kontroversi setelah video kunjungannya dipublikasikan dengan makna-makna tertentu.

"Sehubungan dengan beredarnya video kunjungan saya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil di Bangkalan, saya menyatakan kunjungan saya merupakan bentuk silaturahmi," kata Luhut dalam rilis yang diterima Lelemuku.com pada Sabtu (06/04/2019).

Dikatakakan silaturahmi ini sudah biasa dilakukan sejak menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun pada tahun 1995 saat dirinya mengenal mantan Presiden Abdurrahman Wahid saat masih aktif mengajar.

"Bagi saya keberadaan pesantren telah menjadi pilar penting untuk menjaga kekokohan NKRI. Dari kebiasaan itulah saya mulai mengenal almarhum Gus Dur yang kemudian banyak mengajari saya tentang tradisi pesantren, sejarah Islam, dan tentang Islam yang membawa kedamaian," papar dia.

Dijelaskan terkait kunjungan ke Bangkalan, ia sengaja menjenguk KH. Zubair Muntasor karena dikabarkan sakti.

"Saya sengaja menjenguk KH. Zubair Muntasor, yang saya dengar memiliki masalah kesehatan. Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi beliau. Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekedarnya untuk membantu pengobatan Beliau. Sayapun lebih dulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik. Begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi," jelas Pandjaitan.

Dikatakan dalam kesempatan pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit itu ia juga menitipkan pesan agar jangan sampai ada umat atau santri yang golput pada Pemilu 2019. Meski demikian dirinya tidak melakukan hal-hal lain yang tidak terpuji.

"Saya menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan telah terjadi jual beli suara dalam pertemuan tersebut. Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan terutamanya KH. Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya. Saya mengimbau kepada para elite agar mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk, dan hati yang bersih ketimbang hati yang penuh kecurigaan. Ajaran hubungan dan jalinan silahturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur kita jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite. Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik," imbuh dia.

Sebelumnya beredar video Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memberi amplop kepada seorang kiai beredar di media sosial dan bertemu dengan KH. Zubair Muntasor.  Peristiwa tersebut seolah 'dipelintir' sebagai aksi jual beli suara yang dilakukannya kepada KH Zubair Muntasor karena Luhut terlihat memberikan amplop.  (Albert Batlayeri)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel