-->

Richard Adkerson Sikapi Positif Divestasi Saham dan Transisi Freeport Indonesia

Richard Adkerson Sikapi Positif Divestasi Saham dan Transisi Freeport IndonesiaJAKARTA, LELEMUKU.COM - Dalam penyampaian laporan kinerja keuangan Freeport-McMoRan Inc (FCX) pada (24/2) lalu CEO FCX, Richard Adkerson mengomentari beberapa aspek positif dari transaksi divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI) tanggal 21 Desember 2018 serta transisi PTFI dari kegiatan tambang terbuka menuju tambang bawah tanah yang sedang berlangsung.

Adkerson menyatakan secara global, Freeport telah melalui tahun yang aman dan produktif. Di Papua, Indonesia, PTFI mencapai kemajuan penting dalam persiapan tambang bawah tanah untuk masa mendatang.

"Sisten jalur kereta pengakutan bijih bawah tanah yang canggih serta infrastruktur yang diperlukan bagi kegiatan tambang bawah tanah telah dibangun. PTFI tengah mengatasi masalah seismik akibat kegiatan tambang pada tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone (DMLZ), dan hingga kini hasilnya menggembirakan," ujar dia.

PTFI tengah berinvestasi dan mempersiapkan transisi menuju kegiatan tambang bawah tanah sejak lebih dari 15 tahun yang lalu, dan kini pelaksanaannya tengah berjalan. Selama dua tahun ke depan, PTFI akan meningkatkan produksi dari dua tambang bawah tanah baru berskala besar dengan kandungan berkadar tinggi, dan diperkirakan pada tahun 2021 produksi dari wilayah Grasberg akan meningkat dua kali lipat dibanding 2019.

"Hal ini merupakan upaya kelas dunia yang telah direncanakan secara cermat oleh tim PTFI dengan dukungan organisasi teknis global Freeport, dan yang saat ini tengah berlangsung sesuai jadwal,” kata dia.

Adkerson juga mengungkapkan rasa gembira dengan hasil perundingan kami bersama Pemerintah Indonesia. Ketiga pihak terkait, yakni Pemerintah, mantan mitra kerjasama kami (Rio Tinto) dan Freeport telah mencapai dasar tujuannya masing-masing – tidaklah mudah mengingat situasi rumit yang dihadapi.

"Namun demikian pada akhirnya, kami semua senang. Kami berhasil mempertahankan keekonomian dan eksposur Freeport atas aset kelas dunia yang luar biasa ini – salah satu cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia. Yang penting, setelah melalui kontroversi bertahun-tahun serta perbedaan posisi, kini kami telah menjalin kemitraan dengan INALUM, Badan Usaha Milik Negara Indonesia, yang secara kuat menyelaraskan kepentingan ekonomi Freeport dengan Pemerintah Indonesia,” tutup dia. (PTFI)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel