Inpex Tunggu Persetujuan POD dan Fokus Amdal Blok Masela
pada tanggal
23 Januari 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan Pemerintah Indonesia terus mengejar pengerjaan empat proyek hulu migas skala besar yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Salah satunya adalah Lapangan Abadi Blok Masela, di Laut Arafura dan Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, yang saat ini masih dalam pengerjaan dan telah sampai di tahap menunggu persetujuan rencana pengembangan atau plant of development (POD) dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
"Sejumlah target pengerjaan tahun ini untuk proyek yang dikerjakan Inpex Corporation ini telah dipasang, yakni memperoleh POD, melakukan konsultasi publik terkait analisis dampak lingkungan (Amdal), memasukkan kerangka acuan Amdal ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta memulai survey baseline," ujar Soetjipto kepada wartawan dalam paparan kinerja SKK Migas tahun 2019, di Jakarta, Rabu (16/1).
Operasional Proyek Blok Masela ini, kata dia direncanakan mulai on stream pada kuartal II-2027 dengan estimasi produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) 9,5 juta ton per tahun dan gas 150 mmscfd.
Proses dari pengembangan proyek Lapangan Abadi yang diperkirakan sebesar US$ 16 miliar ini menurut dia akan lamban dari proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh Chevron Indonesia yang tengah menunggu persetujuan revisi POD I dari Menteri ESDM.
"Dengan melihat progresnya, POD proyek IDD diprediksi akan rampung lebih dulu dibandingkan proyek Lapangan Abadi Blok Masela," ujar
Selain Lapangan Abadi Blok Masela dan IDD Chevron, dua proyek hulu migas yang di fokuskan oleh pemerintah adalah Jambaran-Tiung Biru oleh PT Pertamina EP Cepu, dan Train-3 Kilang Tangguh oleh BP Berau Ltd di Papua Barat yang keduanya dalam tahap pembangunan. (Albert Batlayeri)