-->

Hari Tanpa Tembakau Sedunia Ingatkan Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Puskesmas Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, dr. Laura mengatakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang diperingatkan di seluruh dunia pada tanggal 31 Mei ini mengingatkan kita akan bahaya rokok bagi kesehatan.

“Merokok tidak baik untuk Kesehatan,” kata dia kepada Lelemuku.com melalui pesan singkat, pada Kamis (31/05).

Bahaya merokok dapat ditimbulkan dari kandungan-kandungan yang terdapat pada sebatang rokok. Lebih dari 4.000 bahan kimia terdapat di dalamnya, 60 dari bahan kimia tersebut mampu menyebabkan penyakit jantung dan kanker.

Bahan-bahan berbahaya pada sebatang rokok, diantaranya Karbon Monoksida, zat ini bisa mengikat diri pada hemoglobin dalam darah secara permanen, sehingga menghalangi suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Ketika merokok, kandungan Tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat ini akan mengedap di paru-paru dan berdampak negatif pada kinerja rambut halus yang melapisi paru-paru.  Kandungan ini juga dapat memicu perkembanan sel kanker di tubuh.

Selain itu, kandungan Gas oksidan di dalam rokok bisa bereaksi dengan oksigen, keberadaan oksidan dalam tubuh meningkatkan risiko terjadinya stroke dan serangan jantung. Serta  Zat Benzene, zat ini ditambahkan ke dalam bahan bakar minyak, hal ini bisa merusak sel pada tingkat genetic. Zat ini juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker seperti kanker ginjal dan leukemia.

“Banyak zat asing dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan, diantaranya Nikotin, Timbal, Cadmium, Cu, Chrom dan CO2. Zat-zat tersebut dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan sampai kepada kanker mulut, kanker saluran pernafasan dan kanker paru-paru serta kanker pada  organ tubuh lainnya,” jelas dr. Laura.

Ia mengungkapkan efek dari bahaya rokok ini tidak dirasakan langsung tetapi efek dari penumpukan zat-zat itu akan berlangsung lama bahkan bertahun-tahun. Selain perokok aktif, bahaya rokok juga bisa dirasakan oleh perokok pasif, yaitu orang yang menghirup asap rokok secara langsung.

Ketika dihembuskan oleh perokok, asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara hingga 2,5 jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun pengliatan.

“Perokok dapat membuat orang disekitarnya ikut menghirup asap rokok,  yang mana di masa depan akan menyebabkan efek tidak baik bagi kesehatan yang sama dengan perokok aktif,” ungkap Kepala Puskesmas Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) ini.

Hari Tanpa Merokok Sedunia ini ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Mei 1988. Hal yang melatarbelakangi adalah karena WHO melihat penggunaan tembakau membunuh setidaknya 10 juta orang di dunia setiap tahunnya, sementara pengguna tembakau di seluruh dunia mencapai 1,3 miliar orang.

Pada tahun ini, hari tanpa tembakau sedunia ditujukan untuk mengatasi epidemic tembakau dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, khususnya kontribusinya dalam menyebabkan kematian dan penderita jutaan orang secara global.

Gerakan hari tanpa merokok menyerukan para perokok agar berpuasa tidak merokok atau mengisap tembakau selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Hari ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluaskan kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan. (Eva Bembuain)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel