-->

Jokowi Minta Korban Cianjur Bangun Rumah Tahan Gempa


JAKARAT, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta warga korban gempa Cianjur untuk berkonsultasi dan mengikuti petunjuk pembangunan rumah tahan gempa yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jokowi meminta warga yang akan merenovasi rumahnya sadar posisi Indonesia yang berada di garis cincin api yang memungkinkan gempa selalu terjadi.

"Ada konstruksinya seperti apa, tolong ditanyakan. Mudah kok, ini mudah tapi memang harus ditanyakan," kata Jokowi saat mengunjungi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, untuk keempat kalinya pada hari ini, Kamis, 8 Desember 2022.

Jokowi meminta warga segera membersihkan rumah kita masing-masing. "Nanti akan dibantu oleh TNI dan Polri, dibantu pembersihannya dibantu pembangunannya kalau memang diperlukan. TNI dan Polri siap," kata dia.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Sabtu, 3 Desember, 2022, jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 334 jiwa. Sampai hari ini, jumlahnya belum berubah.

Rumah tahan gempa sudah diterapkan di Sulawesi Tengah

Di sisi lain, PUPR memang akan membangun rumah khusus tahan gempa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) bagi masyarakat terdampak bencana di Cianjur. Tapi proyek yang digarap PUPR ditujukan untuk rumah warga yang direlokasi ke tempat lain yang lebih aman, yang tidak memungkinkan untuk tetap direnovasi di tempat yang sama.

RISHA adalah rumah yang juga dibangun pemerintah Sulawesi Tengah, pascabencana gempa bumi serta tsunami dan likuifaksi yang pada 2018 lalu. RISHA menggunakan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Di samping itu, RISHA juga dirancang sebagai bangunan tahan gempa.

Dalam kunjungan kali ini, Jokowi juga mengumumkan penambahan bantuan renovasi rumah korban Gempa Cianjur usai berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Jokowi menyebut nominal awal sebenarnya mengacu pada besaran bantuan untuk korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018.

Angka kemudian direvisi. Dari Rp 50 juta menjadi Rp 60 juta untuk rusak berat, Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta untuk rusak ringan. "Hari ini tadi telah diserahkan kurang lebih 8.100 bantuan untuk bapak ibu semuanya," ujar kepala negara.

Tapi, Jokowi enggan memberikan bantuan secara keseluruhan dalam satu kali pencairan. Jokowi memilih untuk mencairkan bertahap agar uang benar-benar dipakai untuk memperbaiki rumah, bukan malah membeli kebutuhan lain.

"Dari dari uang yg ada, silakan bapak ibu ambil tetapi memang tahapan demi tahapan," kata dia. "Pengalaman kami di provinsi yg lain, diberikan semua diambil semua, tidak jadi barang tidak jadi rumah, ada yang justru jadi sepeda motor."(Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel