-->

Inilah Pidato Presiden Republik Siprus, Nicos Anastasiades Saat Berbicara di Debat Umum PBB ke 75

Inilah Pidato Presiden Republik Siprus, Nicos Anastasiades Saat Berbicara di Debat Umum PBB ke 75.lelemuku.com.jpg

NEW YORK, LELEMUKU.COM - Nicos Anastasiades, Presiden Republik Siprus saat berbicara dalam sesi ke-75 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis, 24 September 2020, di markas besar PBB di New York mencatat adanya keraguan dan kekecewaan tentang keefektifan multilateralisme dengan adanya covid-19.

"Pandemi telah menggarisbawahi kerentanan dan kerapuhan dunia. Langkah ke depan harus secara kolektif menunjukkan solidaritas dan itu harus mencakup pembagian vaksin untuk COVID-19 dengan cara yang adil," tegasnya.

Ia menyuarakan keprihatinan tentang intervensi Turki di Timur Tengah yang mempengaruhi integritas teritorial dan stabilitas Libya, Suriah dan Irak, dia mengatakan bahwa Turki juga melanggar hak kedaulatan Yunani dan Siprus.

"Kombinasi pelanggaran ini, telah menciptakan iklim ketidakstabilan yang semakin meningkat, dengan dampak negatif tidak hanya di kawasan tetapi juga di luar," ujar dia.

Negaranya kata Nicos, meskipun ukurannya kecil, bertindak sebagai fasilitator untuk sinergi dan kerja sama dengan mempromosikan jaringan kemitraan, termasuk skema trilateral dan multilateral, bersama dengan Yunani, Mesir, Lebanon, Yordania, Israel, Armenia, dan Negara Palestina.

"Didirikan berdasarkan prinsip hukum internasional dan hubungan bertetangga yang baik, kemitraan ini tidak mengecualikan negara mana pun yang memiliki visi perdamaian dan stabilitas abadi di kawasan ini,"tegas dia.

Orang-orang di negaranya, katanya, masih menderita dari invasi militer ilegal tahun 1974 dan pendudukan militer atas 37 persen negara itu.

Ia selanjutnya meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan untuk menerima proposalnya untuk dialog bilateral yang tulus atau untuk merujuk seluruh masalah ke Mahkamah Internasional. Dia menambahkan bahwa hukum internasional tidak dapat diterapkan secara sepihak, atas dasar keinginan satu negara.

"Banyaknya resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, keputusan Dewan Keamanan dan keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa berbicara sendiri," katanya dengan menegaskan kembali visinya tentang Siprus bebas dari pasukan asing dan dipimpin oleh orang Siprus.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel