-->

Joe BIden Diminta Segera Masukan Ukraina ke NATO


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa Ukraina telah membuat kemajuan pesat dalam serangan balasan terhadap Rusia. Pada pertemuan Kantor Oval 13 Juni 2023, mereka optimistis posisi Ukraina akan terus menguat sehingga peluang kesepakatan diplomatik dengan Rusia menjadi lebih besar.

“Bantuan yang kami sediakan kepada Ukraina kini berhasil membalikkan keadaan di medan perang. Perkembangan itu memang masih awal, tetapi sudah makin banyak tanah yang dapat dibebaskan oleh Ukraina. Kedudukan mereka bakal semakin kuat di meja perundingan,” ungkap Stoltenberg, seperti dikutip New York Times, Jumat 16 Juni 2023.

Biden turut menyatakan hubungan NATO telah tumbuh lebih erat selama perang Rusia-Ukraina. Ia mengaku akan membangun momentum dalam pertemuan puncak aliansi militer internasional tersebut di Vilnius, Lituania pada 11–12 Juli 2023.

Bagaimanapun, pertemuan keempat antara Stoltenberg dan Biden di Gedung Putih ini terjadi saat bahaya dan ketidakpastian tengah mengguncang NATO. Dipersenjatai oleh Barat, serangan balik Ukraina terhadap Rusia sejatinya berisiko tinggi karena secara signifikan dapat membentuk kembali perang 1,5 tahun lalu. NATO ingin terus mendukung Kyiv sekaligus menghindari konflik langsung dengan Moskow.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin justru mengklaim bahwa Ukraina mengalami kemunduran atas hilangnya tank dan kendaraan lapis baja. Terlebih lagi, belum ada konsensus mengenai siapa yang akan menjadi pemimpin NATO berikutnya. Stoltenberg, mantan Perdana Menteri Norwegia, berencana mundur sebagai sekretaris jenderal pada akhir September mendatang. Ia sudah memegang jabatan itu sejak 2014.

Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace untuk menggantikan Stoltenberg. Biden pun sempat bertemu dengan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, calon pemimpin NATO lainnya.

NATO sendiri telah berkembang sejak invasi Rusia ke Ukraina dengan penambahan Finlandia sebagai anggota baru. Swedia juga berusaha untuk bergabung walaupun Turki dan beberapa negara anggota lain merasa keberatan. Namun, Biden secara pribadi menyatakan bahwa masalah itu bakal diselesaikan dan Swedia akan menjadi anggota ke-32 di NATO.

Pertemuan dengan Stoltenberg ditunda satu hari karena Biden mengalami sakit gigi pada Senin, 12 Juni 2023. Akibat insiden tersebut, sang presiden juga terpaksa melewatkan acara dengan atlet perguruan tinggi. Hal ini diungkap oleh Ibu Negara Jill Biden saat acara penggalangan dana politik di New York.

Biden Didesak untuk Jadikan Ukraina Anggota NATO

Para sekutu menekan  Biden untuk mempercepat status keanggotaan NATO bagi Ukraina. Beberapa anggota aliansi militer itu ingin menetapkan jadwal bergabungnya Ukraina walau jika hanya perang sudah tidak berkecamuk lagi.

Biden telah mengambil setiap kesempatan selama 16 bulan terakhir untuk merayakan persatuan NATO berkat Ukraina. Namun, ia merasa agak terpojok dalam satu isu utama: Kapan dan bagaimana Kyiv bisa bergabung?

Orang nomor satu di AS tersebut selama ini telah waspada agar NATO tidak terlibat perang langsung dengan Moskow. Di sisi lain, Biden juga berusaha mempertahankan status quo lebih dari satu dekade terkait janji yang tidak jelas apakah Ukraina—salah satu negara Eropa dengan kekuatan militer paling kuat—pada akhirnya akan bergabung dengan aliansi. Belum ada jadwal yang pernah ditetapkan.

Sebuah perdebatan kini justru pecah di antara sekutu yang menekan Biden untuk menyegerakan keanggotaan Ukraina. Bagi sang presiden, setiap opsi membawa risiko yang cukup besar. Keinginan untuk tidak membiarkan perpecahan muncul di NATO bertentangan dengan instruksinya dalam upaya menghindari Perang Dunia III.

Banyak sekutu, terutama negara-negara yang berbatasan dengan Rusia, ingin memberi Ukraina komitmen politik yang kuat jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO bulan depan di Vilnius, Lituania. Mereka meminta agar jadwal dan tujuan khusus keanggotaan Ukraina segera ditetapkan.

Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins berpendapat bahwa satu-satunya kesempatan untuk menciptakan perdamaian di Eropa adalah keberadaan Ukraina di dalam NATO. Harapannya, setelah Ukraina menjadi anggota resmi, Rusia tidak akan berani lagi menggulingkan pemerintahan Kyiv karena serangan terhadap satu negara NATO dianggap sebagai serangan terhadap semua.

Hanya Jerman yang sepenuhnya memihak Biden ketika yang lain memiliki keraguan masing-masing tentang kesiapan Ukraina maupun negara mereka sendiri. Pasalnya, negara anggota NATO sangat berisiko untuk “tersedot” ke dalam konflik dengan Rusia di masa depan.

Pemerintahan Biden mungkin akan dipaksa lebih spesifik tentang jalur keanggotaan Ukraina, bahkan ketika invasi Rusia masih belum jelas ujungnya. Selama pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO di Oslo dua pekan lalu, banyak sekutu—dipimpin oleh Polandia dan Negara Baltik—bersikeras bahwa status Ukraina harus diklarifikasi ketika Biden dan para pemimpin lainnya bertemu.

Meskipun tidak ada konsensus tentang bagaimana meningkatkan komitmen terhadap Ukraina, anggota NATO yang mendesak Biden butuh cara untuk menunjukkan bahwa perang selama 16 bulan telah membawa negara tersebut lebih dekat dengan keanggotaan penuh. Langkah itu dapat berupa pengakuan langsung terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sehingga Presiden Rusia Vladimir Putin tak lagi mendapat celah untuk menunggu kelengahan Kyiv. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel