-->

Andres Lopez Obrador Desak Keturunan Latin di Amerika Tak Pilih Ron DeSantis


MEKSIKO, LELEMUKU.COM - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak warga Amerika keturunan Latin yang punya hak pilih agar tidak mendukung Gubernur Florida Ron DeSantis dalam pemilihan presiden Amerika Serikat berikutnya. Dia menuduh politikus Partai Republik itu berusaha memenangkan suara dengan mengorbankan para migran.

DeSantis pada Rabu, 24 Mei 2023, mengumumkan maju menjadi calon presiden Amerika Serikat pada pemilihan 2024. Ia berjanji membangun tembok di perbatasan Meksiko.

Pernyataan De Santis mengenai tembok di perbatasan itu merupakan yang terbaru dari serangkaian komentar garis kerasnya tentang imigrasi. Dia mengklaim kebijakannya beresonansi dengan pemilih Latin yang menginginkan penegakan hukum yang kuat.

Lopez Obrador menolak komentar tersebut. Menurutnya itu hanya permainan politik DeSantis untuk mengamankan tiket dari Partai Republik.

"Saya harap kaum Hispanik Florida sadar dan tidak memberinya satu suara pun,” kata Lopez Obrador dalam konferensi pers pemerintah, Kamis, 25 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.

Biro Sensus Amerika Serikat menggunakan bahasa 'Hispanik' atau Latin untuk menyebut orang Kuba, Meksiko, Puerto Rico, Amerika Selatan atau Tengah, atau budaya atau asal Spanyol lainnya tanpa memandang ras.

DeSantis mengatakan akan memberlakukan kontrol yang kuat terhadap imigrasi ilegal dan membatasi suaka. Dia menyatakan ingin memperjuangkan keamanan perbatasan dan mencemooh apa yang disebut "kota perlindungan", tempat para migran dapat berlindung.

"Hari pertama, ini darurat nasional. Kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk membangun tembok perbatasan, menutup perbatasan," kata Gubernur Florida kepada Fox News.

Selain membangun tembok, dia mengatakan akan mencari program yang mirip dengan "Remain in Meksiko" milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sebuah kebijakan kontroversial yang memaksa pencari suaka untuk tinggal di Meksiko sambil menunggu dengar pendapat AS tentang klaim mereka.

Lopez Obrador, yang sebelumnya memperingatkan Partai Republik agar tidak menargetkan migran demi keuntungan politik, juga menyerang Trump pada awal pemerintahan mantan presiden AS karena kebijakan imigrasinya. Saat itu, Lopez Obrador menjadi oposisi.

Setelah Lopez Obrador mengambil alih kekuasaan pada 2018, dia menyetujui tekanan dari Trump untuk memperketat perbatasan Meksiko.

Masa jabatan Lopez Obrador akan berakhir sebelum pemilihan presiden Amerika berikutnya, dan dia sekarang berusaha mengumpulkan dukungan untuk penggantinya yang akan dipilih pada Juni 2024.(Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel