-->

AS Dakwa 4 Nasionalis Kulit Hitam sebagai Agen Rusia


WASHINGTON, LELEMUKU.COM -  Departemen Kehakiman AS pada Selasa mendakwa pendiri dan tiga anggota kelompok nasionalis kulit hitam berusia setengah abad, bekerja sama dengan intelijen Rusia untuk mempengaruhi pemilu di Amerika Serikat.

Omali Yeshitela, pendiri Partai Sosialis Rakyat Afrika (APSP) dan Gerakan Uhuru, serta dua anggota partai lainnya, Penny Joanne Hess dan Jesse Nevel, didakwa bertindak sebagai agen Rusia yang tidak terdaftar, dengan ancaman penjara maksimal lima tahun.

Ketiganya, serta anggota lain bernama Augustus Romain, juga didakwa berkonspirasi untuk bertindak sebagai agen Rusia, yang berujung pada 10 tahun penjara.

Menurut surat dakwaan, keempat orang itu mengambil uang dan dukungan lain dari Alexandr Ionov, warga Rusia yang berbasis di AS. Ionov dilaporkan memiliki bos seorang petugas badan intelijen FSB Rusia yang berbasis di Moskow.

Ionov didakwa tahun lalu karena menjalankan operasi pengaruh politik yang diarahkan oleh FSB. Namun, kontaknya di AS tidak disebutkan namanya, meskipun fasilitas APSP digerebek oleh FBI pada saat itu.

Tuduhan terhadap Ionov, yang diyakini kembali ke Rusia, diperbarui dalam dakwaan Selasa yang diajukan di Tampa, Florida.

Menyamar sebagai presiden Gerakan Anti-Globalisasi Rusia yang berbasis di Moskow, Ionov menggunakan gerakan APSP dan Uhuru, dan pecahan Black Hammer pimpinan Romain yang berbasis di Georgia, untuk mempromosikan pandangan Rusia tentang politik, perang Ukraina, dan masalah lainnya.

Yeshitela melakukan perjalanan ke Rusia pada 2015 di mana dia menjalin kemitraan dengan kelompok Ionov, menurut dakwaan.

Pada 2016 Ionov mendanai tur protes empat kota oleh APSP mendukung “Petisi Kejahatan Genosida terhadap Orang Afrika di Amerika Serikat,” menurut Departemen Kehakiman.

Pada 2017 dan 2019, kelompok itu juga secara aktif berupaya memengaruhi pemilihan lokal di St. Petersburg, Florida -- tempat keempat orang Amerika bermarkas -- dan kemudian pemilihan nasional 2020, menurut dakwaan.

Dikatakan bahwa pada 2022 Romain dan Black Hammer menerima dana dari Ionov dan kelompoknya “untuk memajukan kepentingan Rusia sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina.”

Departemen Kehakiman mengatakan semua orang Amerika tahu Ionov bekerja untuk pemerintah Rusia.

Surat dakwaan, yang juga mendakwa dua petugas FSB yang berbasis di Rusia, mengatakan Ionov telah memberikan dana kepada kelompok politik yang tidak disebutkan namanya di California yang mengadvokasi pemisahan diri California dari Amerika Serikat.

Dan dalam dakwaan paralel yang diajukan di Washington, AS menuduh warga negara Rusia Natalia Burlinova, kepala organisasi penjangkauan akademik PICREADI, beroperasi dengan FSB untuk merekrut orang Amerika.

"Pengumuman hari ini melukiskan gambaran mengerikan tentang tindakan pemerintah Rusia dan sejauh mana FSB akan mengganggu pemilihan kita, menabur perselisihan di negara kita dan akhirnya merekrut warga AS untuk upaya mereka," kata Penjabat Asisten Direktur FBI Kurt Ronnow.(Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel