-->

Ignasius Jonan Resmikan Infrastruktur Energi di Sidoarjo

Ignasius Jonan Resmikan Infrastruktur Energi di SidoarjoSIDOARJO, LELEMUKU.COM - Menteri ESDM Ignasius Jonan, hari ini, Jumat (1/3) meresmikan infrastruktur energi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Infrastruktur energi yang diresmikan terdiri dari jaringan gas bumi untuk rumah tangga, penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS), dan sumur bor air bersih. Pada kesempatan ini Menteri ESDM juga menyerahkan konverter kit (konkit) BBM ke LPG untuk nelayan di Kabupaten Sidoarjo.

Acara peresmian dipusatkan di Masjid Al Hikmah Perum Tas 2, Desa Kalisampurno, Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. Hadir dalam acara ini, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina Mas'ud Khamid, jajaran Kementerian ESDM dan warga sekitar Desa Kalisampurno.

Peresmian infrastruktur energi ini menunjukkan komitmen Pemerintah agar masyarakat dapat merasakan manfaat dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung yang dalam jangka panjang dapat memperkuat ekonomi rakyat.

"Ini dana rakyat. Kami (Pemerintah) komit warga Sidoarjo menjadi lebih sejahtera ke depannya", ujar Menteri ESDM.

7.093 SR Jargas dan 196 Unit Konkit Diserahkan

Sebanyak 7.093 sambungan rumah (SR) jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kabupaten Sidoarjo diresmikan oleh Menteri ESDM. Selanjutnya, 196 paket konversi BBM ke LPG untuk nelayan kecil di Sidoarjo juga diserahkan.

Jargas Sidoarjo dibangun dengan menggunakan dana APBN tahun 2018, pasokan gas berasal dari Lapindo Brantas Ltd sebesar 0,4 mmscfd. Jargas dibangun di 7 desa yaitu Desa Banjar Panji, Banjar Asri, Penatarsewu, Sentul, Kalisampurno, Kedensari dan Boro.

"Program jargas di tahun 2020 nanti masih ada, silakan dari Sidoarjo ini untuk diajukan, 30.000 SR misalnya silakan diajukan," ujar Menteri Jonan.

Menurut dia, Pemerintah memanfaatkan dana APBN untuk pembangunan jargas bagi rumah sederhana, rusun sederhana dan daerah-daerah yang telah tersedia pasokan gasnya.

Ini merupakan kali kelima jargas dibangun di Kabupaten Sidoarjo. Jargas pertama kali dibangun tahun 2010 sebanyak 4.061 SR. Selanjutnya 2.457 tahun 2011, tahun 2012 sebanyak 2.230 SR, tahun 2014 sebanyak 1.702 dan terakhir 2018 mencapai 7.093 SR. Total jargas yang dibangun di Kabupaten Sidoarjo sebesar 17.543 SR.

Selain Sidoarjo, untuk Provinsi Jawa Timur, jargas secara bertahap dibangun di Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. Hingga saat ini, total jargas yang terbangun di Jawa Timur sebanyak 65.961 SR.

Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan yaitu aman, bersih, hemat serta praktis karena tersedia 24 jam. Penggunaan jaringan gas ini juga akan menekan pengeluaran karena lebih hemat. Ke depan ini pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Untuk pembangunan jargas Sidoarjo ini, Kementerian ESDM menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) untuk melaksanakan pembangunan, pengoperasian serta pengembangan jargas Kabupaten Sidoarjo melalu afiliasinya PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Untuk tahun 2019, direncanakan akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM secara simbolis membagikan paket konversi BBM ke LPG untuk 196 nelayan kecil tahun anggaran 2018.

"Konverter kit ini selain lebih hemat, keunggulannya ikannya juga nggak bau bensin," ungkap Jonan.

Dengan menggunakan LPG sebagai bahan bakar melaut, penghematan nelayan dapat mencapai Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari. Jumlah yang cukup besar bagi para nelayan kecil.

"Kalau pakai LPG itu biayanya Rp 38.000, sebelumnya dua kalinya lebih Pak kalau pakai bensin," ujar Abdul Rokhim, salah satu nelayan Sidoarjo yang berkesempatan diwawancara langsung oleh Menteri Jonan.

Program ini juga merupakan upaya Pemerintah menyediakan energi alternatif yang dapat digunakan masyarakat, termasuk nelayan. LPG lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan BBM. Konversi BBM ke LPG menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi anak-cucu kita yang akan datang.

Paket konversi BBM ke LPG yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, tabung LPG 2 unit beserta isinya, konverter kit berikut aksesorisnya (reducer, regulator, mixer,dll) serta as panjang dan baling-baling.

Tahun 2016, Pemerintah telah membagikan 5.473 paket konkit di 10 kabupaten/kota. Tahun 2017 sebanyak 17.081 paket di 28 kota/kabupaten dan pada tahun 2018, dilaksanakan pembagian sebanyak 25.000 unit paket perdana konverter kit di 53 kabupaten/kota.

 Akses Air Bersih dan Penerangan Warga Sidoarjo

Selain infrastruktur migas, pada kesempatan ini Menteri ESDM menyerahkan 9 unit sumur bor air tanah beserta fasilitasnya di Kabupaten Sidoarjo yang tersebar di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Balong Bendo, Krian, Prambon, dan Tarik.

Dari 9 unit sumur bor yang dibangun melalui anggaran Kementerian ESDM tahun 2018 tersebut, nantinya dapat melayani kebutuhan air bersih masyarakat sekitar 30.816 jiwa.

Sejak Tahun 2005 hingga Tahun 2018, Kementerian ESDM melalui Badan Geologi telah melakukan kegiatan berupa pembangunan sumur bor air tanah yang saat ini sudah mencapai 2.288 unit sumur bor yang tersebar seluruh wilayah Indonesia dan diperkirakan sudah dapat melayani kebutuhan air masyarakat sekitar 6,6 juta jiwa.

Kementerian ESDM juga berkomitmen untuk menjalankan berbagai program kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang bersumber dari energi terbarukan. Salah satu penyediaan energi terbarukan yang dikembangkan adalah melalui program pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS).

PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Lampu PJU-TS ini sangat cocok digunakan untuk jalan-jalan di daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan juga di daerah yang mengalami kekurangan pasokan energi listrik terutama daerah terpencil karena sifatnya yang stand alone.

PJU-TS juga dapat diaplikasikan di daerah perkotaan seperti di kawasan jalan utama, jalan kawasan perumahan, kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya.

Pada tahun 2018, program PJU-TS dilaksanakan di 26 Provinsi, yang dipasang di 21.839 titik. Untuk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 telah dibangun PJU-TS sebanyak 3.550 titik yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota, dimana 600 titik diantaranya berada di Kabupaten Sidoarjo. (KESDM)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel