-->

Guguran Lava Masih Mengalir, Warga di Sekitar Karengetang Siaga

Guguran Lava Masih Mengalir, Warga di Sekitar Karengetang SiagaONDONG SIAU, LELEMUKU.COM - Aktivitas guguran lava Gunung Api Karangetang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih tergolong tinggi. Menurut petugas kantor pengamatan gunung Karangetang, Didi Wahyudi menjelaskan, aktivitas guguran lava masih tinggi.

“Potensi untuk melebarkan dan terjadinya guguran masih bisa terjadi,” jelasnya.

Termasuk hembusan masih berpotensi terjadi. “Namun untuk kuatnya masih belum bisa diprediksi,” jelas dia.

Ia menambahkan, secara visual gunung terlihat asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.

Asap kawah dua putih sedang-tebal tinggi sekitar 100 meter. “Suara gemuruh lemah sesekali terdengar,” jelasnya.

Untuk aktivitas kegempaan terekam guguran terjadi 11 kali, dengan amplitudo 3-5 mm, berdurasi 55-60 detik.

Hembusan terjadi 10 kali dengan amplitudo 6-52 mm, berdurasi 25-65 detik, tektonik jauh 4 kali dengan amplitudo 4-50 mm, S-P 15 detik, dan berdurasi 60-70 detik. Microtremor terekam dengan amplitudo 0.25-1 mm (dominan 0.25 mm).

Tingkat aktivitas gunung Karangetang level III atau siaga.

Berdasarkan status tersebut, mereka merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak kawah dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Masyarakat yang berada di area Baratlaut-Utara dari kawah dua, di antaranya dusun Niambangeng, Beba dan kampung Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran Karangetang yaitu di luar zona bahaya.

Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai. (HumasSitaro)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel