Singapura Gunakan Alat AI Canggih Transformasi Riset Hukum dan Administrasi Perusahaan

Singapura Gunakan Alat AI Canggih Transformasi Riset Hukum dan Administrasi Perusahaan

SINGAPURA, LELEMUKU.COM – Infocomm Media Development Authority (IMDA) dan Singapore Academy of Law (SAL) meluncurkan dua inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diharapkan mengubah cara firma hukum dan sekretaris perusahaan di Singapura menangani riset hukum dan tugas administratif. 

Model GPT-Legal Q&A baru dalam LawNet 4.0 mempercepat riset hukum kontrak hingga lebih dari 75% bagi pengacara Singapura, sementara demonstrator agentic Annual General Meeting (AGM) menyederhanakan pekerjaan sekretaris perusahaan, memungkinkan fokus pada tugas strategis bernilai tinggi, sebagaimana diumumkan pada Kamis (11/9/2025) pukul 17.05 WIB.

IMDA dan SAL memperkenalkan mesin pencari bertenaga AI generatif dalam LawNet 4.0, didukung oleh model GPT-Legal Q&A. 

Model ini dilatih dengan konteks hukum Singapura, menggunakan data otoritatif seperti putusan pengadilan, Singapore Law Reports, legislasi, dan buku hukum. 

Mesin pencari ini memungkinkan pengacara mendapatkan jawaban real-time yang akurat dan dirujuk dengan tepat untuk pertanyaan hukum kontrak yang kompleks, mencakup skenario faktual, kasus spesifik, hingga hipotetis.

Menurut IMDA, model ini mengurangi waktu dan sumber daya riset hukum secara signifikan, menggantikan pencarian iteratif dan pembacaan ekstensif dengan wawasan instan. Sekitar 10.000 pengguna LawNet, termasuk lebih dari 75% pengacara praktik swasta di Singapura, akan merasakan manfaat langsung. 

“Dengan mengurangi waktu riset, kami membebaskan pengacara untuk fokus pada analisis kritis dan strategi untuk klien mereka,” ujar Dr. Ong Chen Hui, Assistant Chief Executive, BizTech Group, IMDA.

Berbeda dengan pencarian kata kunci tradisional, GPT-Legal Q&A menggunakan teknologi Large Language Model (LLM) dan Retrieval-Augmented Generation (RAG) untuk memahami makna di balik pertanyaan pengguna, memberikan jawaban yang kontekstual dan relevan. 

Model ini melanjutkan keberhasilan GPT-Legal sebelumnya, yang sejak 2024 telah merangkum lebih dari 15.000 putusan pengadilan menjadi ringkasan 800 kata, mengikuti format headnotes resmi. 

SAL berencana memperluas cakupan mesin pencari ini ke hukum keluarga dan pidana di masa depan.

IMDA, bekerja sama dengan SAL, juga meluncurkan demonstrator agentic AGM untuk menyederhanakan proses perencanaan dan pelaksanaan Rapat Umum Tahunan (AGM), salah satu tugas utama sekretaris perusahaan. 

Di Singapura, setiap perusahaan wajib menunjuk sekretaris perusahaan dalam enam bulan setelah pendirian, bertanggung jawab atas kepatuhan peraturan, dokumentasi, dan aktivitas seperti AGM, pengembalian tahunan, dan resolusi dewan.

Demonstrator ini dirancang untuk mengelola proses AGM secara cerdas, memastikan efisiensi dan kepatuhan terhadap regulasi. 

Dengan mengotomatisasi tugas rutin, AI ini memungkinkan sekretaris perusahaan fokus pada peran strategis, seperti menasihati dewan tentang tata kelola, perubahan regulasi, atau strategi bisnis seperti restrukturisasi dan penawaran umum perdana. 

“Demonstrator ini adalah contoh nyata bagaimana AI dapat mengatasi tantangan dunia nyata dan meningkatkan tata kelola perusahaan,” kata Dr. Ong.

Sektor sekretaris perusahaan di Singapura menghadapi kompleksitas kepatuhan yang meningkat, dengan penalti ketat untuk pelanggaran. Dengan proses kepatuhan yang semakin digital, demonstrator ini menawarkan solusi untuk mengurangi beban administratif, memungkinkan profesional memberikan nilai tambah sebagai penasihat terpercaya. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya