Penerbangan Perdana Airnorth Darwin-Biak Tiba di Bandara Frans Kaisiepo, Warga Ramai Sambut Wisatawan

BIAK, LELEMUKU.COM – Sejarah baru tercipta di Bandara Internasional Frans Kaisiepo, Biak, Papua, ketika pesawat Airnorth rute Darwin-Biak mendarat untuk pertama kalinya pada Minggu, 28 September 2025, pukul 12.00 WIT. 

Penerbangan perdana ini membawa 46 penumpang dan kru asal Australia, Amerika, serta Inggris, disambut hangat oleh pejabat daerah dengan pengalungan bunga dan tarian adat khas Biak, menandai kembalinya rute internasional langsung setelah puluhan tahun.

Pesawat Embraer ERJ170-100LR milik Airnorth, maskapai regional Australia, mendarat mulus di landasan pacu bandara kebanggaan masyarakat Biak Numfor ini, diiringi sorak-sorai dari ratusan warga dan suporter yang memadati terminal kedatangan. 

Bupati Biak Numfor Markus O. Mansnembra, Wakil Bupati Jimmy C.R. Kapissa, serta sejumlah pejabat terkait langsung menyambut rombongan dengan ritual adat, termasuk tarian perang Biak yang penuh makna simbolis. 

"Kedatangan ini membuka pintu baru bagi pariwisata dan ekonomi Biak, setelah lama kita tunggu. Selamat datang di tanah Papua yang ramah," ujar Bupati Mansnembra saat menyapa para wisatawan.

Ia mengharapkan rute Darwin-Biak-Darwin ini menjadi katalisator pemulihan sektor pariwisata pasca-pandemi, dengan fokus pada destinasi alam Biak seperti pantai-bukit karst dan situs sejarah Perang Dunia II. 

Airnorth, yang berbasis di Darwin sendiri menjanjikan frekuensi penerbangan dua kali seminggu, memudahkan akses bagi turis Australia ke Papua. Penumpang pertama, mayoritas backpacker dan keluarga, mengaku antusias menjelajahi keindahan bawah laut Biak yang terkenal sebagai surga diving.

Bandara Frans Kaisiepo, yang pernah menjadi pusat penerbangan internasional pada era 1960-an, kini kembali bergairah setelah investasi infrastruktur senilai miliaran rupiah. 

Kedatangan ini juga didukung promosi agresif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang menargetkan peningkatan kunjungan asing ke Papua hingga 20 persen tahun ini. (evu)