Biak Numfor: Kabupaten Pulau di Papua yang Siap Jadi Pusat Bandara Antariksa dan Pariwisata Pasifik
BIAK, LELEMUKU.COM – Kabupaten Biak Numfor di Provinsi Papua terus menunjukkan potensi strategisnya sebagai gerbang Indonesia timur, dengan rencana pembangunan bandara antariksa yang disetujui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Terletak di Teluk Cenderawasih, kabupaten ini yang terdiri dari Pulau Biak, Pulau Numfor, dan lebih dari 42 pulau kecil lainnya, dipilih karena posisinya dekat garis khatulistiwa dan ketersediaan lahan milik LAPAN. Pada akhir 2024, jumlah penduduk mencapai 150.318 jiwa, dengan ibu kota di Distrik Biak Kota yang hanya berjarak 2 kilometer dari Distrik Samofa.
Secara geografis, Biak Numfor berada pada koordinat 0°21'-1°31' LS dan 134°47'-136°48' BT, dengan ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Supiori dan Samudera Pasifik di utara serta timur, Selat Yapen di selatan, dan Provinsi Papua Barat di barat.
Luas totalnya mencapai 2.230,46 kilometer persegi, atau 5,11 persen dari luas Provinsi Papua, menjadikannya kawasan gugusan pulau yang ideal untuk industri pariwisata dan hubungan internasional dengan negara-negara Pasifik seperti Australia dan Filipina.
Iklimnya tropis panas dengan suhu rata-rata 27,1 derajat Celsius, kelembaban 86,3 persen, dan curah hujan tahunan 287,5 milimeter, di mana bulan Agustus mencatat hujan tertinggi 456,1 milimeter dan September memiliki hari hujan terbanyak hingga 28 hari.
Sejarah kabupaten ini dimulai pada 17 Juli 1918 di Bosnik, saat masih bagian dari Afdeling Nieunea Utara Keresidenan Ternate di bawah pemerintahan Belanda. Saat itu, wilayah ini dikenal sebagai Schouten Eilanden, dinamai dari penjelajah Belanda abad ke-17. Nama Biak berasal dari kata "v'iak" yang berarti "muncul lagi" menurut cerita lisan masyarakat, atau merujuk penduduk pedalaman yang kurang mahir di laut.
Setelah pemekaran, wilayah Supiori terpisah, meninggalkan Biak Numfor dengan 19 distrik, 14 kelurahan, dan 254 kampung, termasuk primadona seperti Kepulauan Padaido. Jarak dari ibu kota ke distrik-distrik seperti Kameri 83 kilometer, Yemburwo 80 kilometer, hingga Yendidori hanya 8 kilometer, mendukung aksesibilitas.
Pemerintahan dipimpin Bupati Markus Oktovianus Mansnembra sejak 20 Februari 2025, berpasangan dengan Wakil Bupati Jimmy Carter Rumbarar Kapissa. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beranggotakan 31 orang dari Pemilu 2024, dilantik 24 Oktober 2024, dengan PDI-P meraih kursi terbanyak 5 dari 10 partai, diikuti Gerindra 3, PSI 3, dan jalur Otonomi Khusus 6 kursi. Komposisi ini stabil dari periode sebelumnya, dengan Golkar 3 kursi dan NasDem turun menjadi 3.
Demografi menunjukkan 147.403 jiwa pada 2023, dengan kepadatan 57 jiwa per kilometer persegi dan rasio jenis kelamin 103,52 persen. Lebih dari separuh penduduk usia produktif 15-64 tahun, dengan laju pertumbuhan 8,55 persen. Suku Biak mendominasi 73,20 persen, diikuti migran non-Papua 26,80 persen.
Agama Kristen Protestan 82,07 persen, Katolik 2,18 persen, Islam 15,52 persen, Buddha 0,15 persen, dan Hindu 0,08 persen.
Pendidikan maju dengan Rata-rata Lama Sekolah 10,54 tahun dan Harapan Lama Sekolah 14,22 tahun, didukung 20.396 siswa SD, 9.693 SMP, dan 8.353 SMA/SMK, serta 11 perguruan tinggi seperti IISIP YAPIS dan STKIP Biak. Indeks Pembangunan Manusia 74,45, menempatkan Biak Numfor peringkat dua di Papua untuk rata-rata lama sekolah.
Kesehatan didukung 3 rumah sakit, 21 puskesmas, dan 51 pustu, dengan 54 dokter, 244 perawat, 193 bidan, dan 17 apoteker. Persalinan medis 95,81 persen, harapan hidup 70,75 tahun, dan program Biak Sehat alokasikan Rp2 miliar untuk masyarakat asli Papua.
Ekonomi PDRB Rp6.557,13 miliar pada 2024, tumbuh 2,28 persen, didominasi pertanian-perikanan 20,99 persen, pemerintahan 20,14 persen, dan perdagangan 18,01 persen. Pendapatan daerah Rp1.482,29 miliar, dengan angkatan kerja 70.193 orang dan pengangguran 5,72 persen.
Komoditas unggulan termasuk cabai rawit 12,5 hektare, kelapa 3.200 ton, kakao 50 ton, dan perikanan tangkap-budidaya dengan 129 rumah tangga. Distribusi beras 7.897.332 kilogram, listrik 110 juta kWh, dan air bersih 1,86 juta meter kubik.
Transportasi andalkan Bandara Frans Kaisiepo, internasional pertama di Papua dengan landasan 3,6 kilometer, pernah rute ke Los Angeles. Jalan total 703,74 kilometer, 96,9 persen provinsi dan 92,13 persen kabupaten beraspal.
Pariwisata tarik 62.701 wisatawan 2024, dengan 20 hotel dan TPK 52,21 persen berbintang, objek seperti Pantai Bosnik, Goa Jepang, dan Monumen Perang Dunia II.
Klub sepak bola PSBS Biak wakili di Liga 1, berjuluk Badai Pasifik. Dengan potensi antariksa dan pariwisata, Biak Numfor siap kontribusi lebih besar bagi Papua. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
