-->

Pers di Jawa Timur Berperan Tumbuh Kembangkan UMKM

Pers di Jawa Timur Berperan Tumbuh Kembangkan UMKMSURABAYA, LELEMUKU.COM - Pers dinilai turut andil dalam menumbuhkembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab selama ini media merupakan cerminan dari degup nadi kehidupan masyarakat, sehingga pers sangat berperan dalam memberikan informasi-informasi yang bermanfaat terutama dalam perkembangan UMKM.

Sebanyak 12,1 juta unit UMKM merupakan bagian dinamika masyarakat yang berperan dalam produk-produk pers.

“Saya dari kalangan pers sangat konsen dengan pengembangan UMKM, bahkan media kami ada semacam motto, bahwa berita-berita harus pro bisnis, pro ekonomi dan pro investasi, yang 80 persen menyangkut pemberitaan yang menyangkut UMKM,” kata A Rochim selaku pimpinan redaksi Jawa Pos saat talkshow di Radio Suara Surabaya, Rabu (30/1).

Lebih lanjut dikatakannya, sajian di media lebih banyak memberikan informasi-informasi yang bisa memberi semangat bagi UMKM, seperti berita tentang figur UMKM yang sukses, yang mungkin belum diketahui publik, yang bisa menjadi motivasi dan inspirasi.

Dikatakannya, peningkatan teknologi menjadi salah satu aspek penyemangat pelaku UMKM. Karena dengan tenologi masyarakat bisa lebih melek pengetahuan, bisa mengadopsi informasi-informasi yang belum dikatahui.

Sekretaris Koperasi dan UMKM Prov Jatim, Zainal Arif, menjelaskan kondisi UMKM di Jatim saat ini berkembang sangat luar biasa dan signifikan baik dari sisi kualitas maupun kwantitas. Data dari BPS untuk tahun 2008 total 4,2 juta unit UMKM. Sejak saat itu pada tahun 2010 pemerintah pusat menggaungkan gerakan kewirausahaan nasional.

Hal ini disambut baik oleh pemerintah Jatim, dan terus menggelorakan semangat untuk berwirausaha, sehingga pada tahun 2012 meningkat luar biasa sekitar 6,8 juta unit. Dan pada tahun 2016 yang dirilis pada 2018 mencapai 12,1 juta unit. Dari jumlah itu, UMKM sektor pertanian mencapai 7,5 juta dan dari non pertanian 4,6 juta unit. "Jadi peningkatannya kalau diambil rata-rata peningkatannya selama 10 tahun, rata-rata 10-12 persen," ujarnya.

"Jadi sekarang kondisinya yang dirilis BPS mencapai 12,1 juta unit, yang paling dominasi dari sektor pertanian, dan ini menyumbang sangat luar biasa yakni 57,52 persen terhadap PDRB Jatim," imbuhnya.

Kepala Biro Kesejahteraan dan Sosial Jatim, Hudiyono, menambahkan kalau ada pelaku UMKM sulit mendapatkan bantuan dana untuk permodalan, seharusnya tidak terjadi kesulitan, pemprov telah meluncurkan berbagai program permodalan dengan bunga lunak bagi UMKM, bahkan di Jatim satu-satunya propinsi yang mempunyai bank UMKM.

Selain itu, program lainnya jika ada UMKM atau koperasi yang mempunyai permasalahan tentang permodalan, pemprov mempunyai program jamkrida. “Jadi menurut saya, tidak ada UMKM yang tidak berkembang karena gara-gara kurang modal,” katanya.

Kemungkinan permasalahan UMKM tidak hanya permodalan saja, bisa juga masalah utamanya karena kualitasnya produknya, pemasarannya dan sebagainya.(DiskominfoJatim)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel