-->

Inilah Pidato Presiden Uruguay, Luis Lacalle Pou Saat Berbicara di Debat Umum PBB ke 75

Inilah Pidato Presiden Uruguay, Luis Lacalle Pou Saat Berbicara di Debat Umum PBB ke 75.lelemuku.com.jpg

NEW YORK, LELEMUKU.COM - Luis Lacalle Pou, Presiden Republik Timur Uruguay, menyampaikan debat umum Sesi ke-75 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa 22 September 2020.

Presiden Uruguay, mengatakan ruang lingkup pandemi dan korban jiwa yang diakibatkannya memfokuskan perhatian dunia untuk menemukan solusi bagi berbagai tantangan. Jalan menuju solusi, termasuk untuk tantangan perdagangan dan migrasi, harus selalu multilateral.

"Uruguay mendukung WHO dan kekuatan yang dimiliki sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengoordinasikan respons pandemi. Untuk bagiannya, Uruguay memiliki pendekatan multidisiplin, memungkinkan untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari," katanya.

Ia mengimbau masyarakat internasional untuk menghindari skenario yang didominasi oleh nasionalisme dan proteksionisme yang dapat menghambat pengiriman peralatan medis yang sangat dibutuhkan.

Selanjutnya untuk memajukan realisasi Sasaran Pembangunan Berkelanjutan diperlukan solidaritas, lanjutnya. Uruguay telah bekerja tanpa lelah untuk kepatuhan yang efektif, termasuk dengan berfokus pada pekerjaan layak yang didukung oleh investasi dan pertumbuhan ekonomi.

"Namun, paradoks bahwa negara-negara seperti Uruguay tidak akan memiliki akses ke keuangan atau jalur kredit," katanya seraya menambahkan bahwa kriteria multidimensi harus digunakan untuk menilai tingkat pembangunan negara.

Beralih ke lingkungan, dia mengatakan negara tidak bisa menghadapi tantangan terkait sendirian. Mengekspresikan dukungan untuk Perjanjian Paris, dia mengatakan pendekatan yang bertanggung jawab harus diambil untuk mengurangi perubahan iklim.

"Menyuarakan dukungan untuk road map Sekretaris Jenderal untuk kerja sama digital, upaya ini antara lain dapat membantu negara-negara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," ujar dia.

Terkait seruan Sekretaris Jenderal untuk gencatan senjata global, dia mengatakan perdamaian adalah prasyarat untuk mengalahkan pandemi COVID ‑ 19.

"Uruguay adalah salah satu penyumbang pasukan per kapita terbesar dan sedang berupaya meningkatkan kapasitas diagnostik COVID ‑ 19 dalam operasi pemeliharaan perdamaian. Upaya khusus harus dilakukan untuk memastikan bahwa tanggapan COVID-19 menjangkau populasi yang paling rentan," kata dia.

Pou menegaskan kembali komitmennya pada sistem peradilan internasional dengan memerangi impunitas adalah penting sehingga dapat menghindari kekhawatiran tentang ketidakpatuhan terhadap perjanjian perlucutan senjata.

"Tren seperti itu dapat menyebabkan perlombaan senjata. Masa depan yang diinginkan dunia berakar pada perdamaian, keberlanjutan, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akan bertindak lebih efisien untuk memastikan bahwa semua aspek pembangunan tercakup. Karena itu, Organisasi perlu meningkatkan transparansi, termasuk di Dewan Keamanan. Para pemimpin dunia harus bangkit dan memenuhi kebutuhan rakyatnya dengan berpikir melampaui krisis saat ini dan bertanggung jawab," tutup dia.  (PBB)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel