-->

Cuaca Buruk Sebabkan Bencana Alam di Kabupaten Gowa

Cuaca Buruk Sebabkan Bencana di Kabupaten Gowa SUNGGUMINASA, LELEMUKU.COM - Cuaca buruk yang terjadi pada Selasa (22/1) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan menyebabkan bencana di beberapa titik di Kabupaten Gowa terutama di 7 kecamatan diantaranya Somba Opu, Bontomarannu, Pattalassang, Parangloe, Pallangga, Tombolopao, Bungaya, Parigi dan Manuju.

Di Kecamatan Somba Opu dilaporkan sepanjang Jl. Yusuf Bauty, Perumahan Mutiara Permai, Perumahan Citra Garden, Perumahan BTN Pao – pao Permai, Perumahan Paccinongan Harapan  BTN Polri, Kelurahan Paccinongan  mengalami banjir dengan ketinggian air sekitar 50 CM.

Selanjutnya Perumahan Gowa Mas Indah, BTN Sejahtera, Kelurahan Bonto – Bontoa dengan ketinggian air sekitar 60 Cm, Perumahan Kompleks PU, Kelurahan Tombolo dengan ketinggian air sekitar 60 Cm, Jl. Nuri, Kelurahan Sungguminasa dengan ketinggian air sekitar 50 Cm dan wilayah Borongkaluku Galogoro, Kelurahan Bontoramba dengan ketinggian air 60 Cm.

Di Kecamatan Bontomarannu banjir dengan tinggi 50 CM menggenagi Jl. Poros Malino, Songkolo Link. Cambaya Kelurahan Bontomanai serta di Desa Romangloe.

Selanjutnya di Kecamatan Pattalassang ada dua titik banjir yakni Dusun Tamalayu Desa Pallantikang dengan air menggenangi beberapa rumah warga. Kemudian di Dusun Sileo dan Dusun Japing, Desa Sunggumanai dengan ketinggian air 50 Cm

Kecamatan Parangloe, banjir terjadi di Labbakkang, Desa Belapunranga dengan air menggenangi beberapa rumah warga dengan ketinggian air sekitar 1 meter. Di Lesehan bili - bili, Kelurahan Bontoparang, air menggenangi beberapa rumah makan, ketinggian air sekitar 1 Meter. Dan di Lebong Dusun Bontoloe, Desa Lonjoboko, air menggenangi 4 unit rumah warga.

Kemudian di Kecamatan Pallangga banjir dnegan ketinggan 1,2 meter melanda Perum Nusa Mapala Indah, Kelurahan Pangkabinanga dan Kelurahan Tetebatu.

Sementara di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, banjir dengan ketinggian air sekitar 30 Cm rusakkan rumah warga. Dan di Desa Bilalang, Kecamatan  Manuju, air menyeret beberapa rumah warga

Selain banjir dilaporkan terjadi longsor di beberapa titik diantaranya Jl. Poros Malino, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, menutup badan jalan. Jl. Dusun Mampua, Desa Datara, Kecamatan Tompobulu, menutup badan jalan. Dusun Bontosuro, Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, menimbun 1 unit mobil dan 6 ekor sapi

Lalu di Campagogo, Desa Bilanrengi, Kecamata Parigi, menimbun 5 unit rumah. Jl. Dusun Sarite'ne, Desa Bili2, Kecamatan Bontomarannu, menimbun jalan. Dan di Jl. Dusun Lata Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, menimbun badan jalan.

Kemudian, dilaporkan juga adanya jembatan putus di beberapa titik yakni Jembatan Jenelata, Desa Moncongloe dan Jembatan Dusun Limoa, Desa Patalikang, Kecamatan Manuju.

Kendati hanya terjadi dalam kurung waktu kurang dari setengah hari, bencana ini berdampak besar pada Kabupaten Gowa yang memiliki kontur yang berbukit sehingga rentang mengalami longsor terutama ketika curah hujan yang turun sangat tinggi.

Beruntung pada kejadian tersebut tidak korban jiwa, hanya saja banjir merendam rumah, material longsor menimbun badan jalan dan mengganggu arus lalulintas.

Cuaca Buruk Sebabkan Bencana di Kabupaten Gowa Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meminta warga yang bermukim di sekitar bendungan Bili-bili mengungsi. Karena kondisi bendungan sudah ditetapkan menjadi status waspada.

Ketinggian air bendungan sudah lebih 100 meter. Sehingga dilakukan pembukaan pintu air. Dampaknya, volume air banyak yang tumpah dan mengalir ke pemukiman warga di sekitar bendungan.

“Saya himbau agar masyarakat mengungsi dulu dari aliran hilir bendungan Bili-bili,” kata Adnan, Selasa (22/1).

Adnan juga mengajak warga berdoa, agar curah hujan kembali normal.

“Kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin,” ungkap Adnan.

Dikatakan longsor dan jembatan rusak ini dampaknya sangat besar bagi warga setempat yang ingin mengungsi ke kota Gowa harus melewati jalan alternatif. Dikabarkan hampir 1000 lebih pengungsi dari berbagai titik.

Jumlah pengungsi ini terus bertambah jika melihat relawan gabungan yang terdiri dari anggota PMI, Basarnas dan Aparat Keamaanan dengan aktif menjemput dan merespon setiap laporan untuk warga yang terisolasi untuk dibawah ke tempat pengungsian.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar MKG (BMKG) Wilayah IV Makassar, Joharman menghimbau warga waspada terhadap hujan lebat dan angin kencang di Wilayah Pesisir Barat dan Selatan Sulawesi Selatan.

Dalam satu hari terakhir tercatat hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi di Panaikang 122 mm, Maros 133 mm, Hasanuddin 197 mm, Gowa 101 mm, Paotere 84 mm.

“Sedangkan kecepatan angin tertinggi tercatat di Paotere 32 Knot,” kata Joharman.

Curah hujan yang tinggi disebabkan oleh adanya daerah tekanan rendah di sekitar Laut Flores dan daerah konvergensi di wilayah Selat Makassar.

Selain itu suhu muka laut yang hangat di perairan Sulawesi Selatan dan kelembaban udara yang juga sangat tinggi menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan sangat signifikan di wilayah Sulawesi Selatan khususnya pesisir Barat .

Dalam beberapa hari kedepan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang diperkirakan masih dapat terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian Barat meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kab. Pangkep, Kab. Barru, Kab, Gowa, dan wilayah Sulawesi Selatan bagian Selatan meliputi Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, dan Kepulauan Selayar.

Seiring dengan kondisi tersebut, masyarakat dihimbau agar mewaspadai bencana hidrometeorologi yang potensial terjadi dalam beberapa hari kedepan seperti banjir, longsor, dan angin kencang. (Alber Batlayeri/BPBDSulsel)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel