Transportasi Laut Papua Anjlok Tajam, Penumpang Turun Lebih dari Setengah dalam Sebulan

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Aktivitas transportasi laut di Provinsi Papua mengalami penurunan signifikan pada Agustus 2025. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, jumlah penumpang kapal laut yang berangkat dari pelabuhan di wilayah tersebut turun hingga 53,82% dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan rilis resmi BPS Provinsi Papua No. 210/10/94/Th. XXVIII, 1 Oktober 2025, Penurunan paling tajam terjadi di Pelabuhan Biak, yang selama ini menjadi salah satu jalur utama penumpang dan logistik di wilayah pesisir utara Papua. BPS mencatat jumlah penumpang yang berangkat dari Biak menurun 90,24%, sementara penumpang yang datang menurun hingga 93,14%.

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina, SE, MM, menjelaskan bahwa tren penurunan tersebut menunjukkan melambatnya mobilitas masyarakat antarwilayah melalui jalur laut. 

“Dibandingkan dengan Juli 2025, aktivitas penumpang laut turun cukup dalam, terutama di pelabuhan besar seperti Biak dan Jayapura. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem serta menurunnya jadwal pelayaran rutin,” ujarnya.

Selain arus penumpang, volume barang yang dimuat dan dibongkar di pelabuhan Papua juga menunjukkan tren berbeda. Beberapa pelabuhan seperti Serui dan Sarmi mencatat peningkatan aktivitas bongkar muat barang, sementara Jayapura dan Biak justru menurun tajam. Kondisi ini menandakan terjadinya pergeseran jalur logistik dan perdagangan di wilayah pesisir Papua.

Penurunan drastis transportasi laut dikhawatirkan berdampak pada konektivitas antarwilayah dan distribusi logistik, khususnya di daerah kepulauan dan pesisir yang sangat bergantung pada moda laut. Sejumlah pelaku usaha lokal di Biak mengaku pengiriman bahan pokok menjadi lebih lambat dalam dua bulan terakhir akibat berkurangnya jadwal kapal.

Pemerintah daerah diharapkan segera meninjau jadwal pelayaran serta mendukung peningkatan infrastruktur pelabuhan untuk menjaga kelancaran arus barang dan penumpang di wilayah timur Indonesia. (joe)