Foto Profil Nyentrik Akun Hacker Bjorka, Gabungan Wajah Musisi Björk dan Fever Ray

Foto Profil Nyentrik Akun Hacker Bjorka, Gabungan Wajah Musisi Björk dan Fever Ray

JAKARTA, LELEMUKU.COM - Foto profil misterius akun hacker 'Bjorka'—yang menjadi sorotan nasional sejak 2022—ternyata merupakan kolase artistik dari wajah dua musisi nyentrik asal Eropa yaitu Björk dari Islandia dan Karin Dreijer (Fever Ray) dari Swedia. 

Pengungkapan ini muncul kembali di tengah penangkapan tersangka WFT (22 tahun) pada 23 September 2025 oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, yang diduga pemilik akun @bjorkanesiaa dan varian 'Bjorka' di dark web.

Foto profil Bjorka, yang sering muncul di forum Breached dan X (Twitter), menampilkan wajah hybrid: sisi kiri terinspirasi dari cover album Utopia milik Björk (2017), sementara sisi kanan dari album debut Fever Ray milik Karin Dreijer (2009). 

"Foto itu gabungan dua cover album musisi mancanegara, Karin Dreijer dan Björk," tulis analis forensik digital dari Kompasiana pada 2022, yang kini dikonfirmasi ulang oleh polisi dalam penyelidikan WFT. 

Desain nyentrik ini, dengan elemen surealis seperti mata besar dan rambut liar, mencerminkan gaya avant-garde kedua artis, yang dikenal dengan tema yang penuh misteri.

Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, mengungkap bahwa WFT—pemuda otodidak tak lulus SMK menggunakan foto ini sejak 2020 untuk menyembunyikan identitasnya di dark web. 

"Pelaku mempelajari IT otodidak dari media sosial, dan foto profil itu bagian dari persona 'Bjorka' yang ia ciptakan," kata Fian pada Kamis 2 Oktober 2025. 

Polisi menemukan bahwa WFT berganti nama akun dari Bjorka ke SkyWave, Shint Hunter, dan Opposite6890—untuk menjual data curian, termasuk 4,9 juta akun nasabah bank, dengan motif pemerasan.

Björk, musisi eksentrik dengan album seperti Vespertine (2001), dan Fever Ray, proyek solo Dreijer yang penuh elemen gotik, sering dikaitkan dengan tema anonimitas dan transformasi—mirip strategi WFT di dunia maya. 

"Foto itu seperti topeng digital, terinspirasi dari artis yang suka bermain dengan identitas," komentar pakar budaya digital dari Universitas Indonesia. 

WFT, yang beroperasi sendirian dari rumahnya di Minahasa, kini ditahan di Rutan Salemba dan dijerat UU ITE dengan ancaman 12 tahun penjara. 

"Ini bukti bahwa hacker otodidak bisa berbahaya, meski latar belakangnya sederhana," tegas Fian. (ray)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya