Suara Tana Timur Hadirkan Dave Baransano, Siap Atur Irama Jayapura dengan Reggae-Dub

Suara Tana Timur Hadirkan Dave Baransano, Siap Atur Irama Jayapura dengan Reggae-Dub

JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Persiapan pesta musik hip hop “Suara Tana Timur” di Lapangan Aspal PTC, Jayapura, pada 27 September 2025 semakin bergairah, dengan musisi reggae-dub asal Biak, Dave Baransano (@dave_baransano), diunggulkan sebagai pengatur irama malam penuh semangat. 

“Kalau musik dari @dave_baransano sudah berputar, saatnya atur irama bersama, bikin pesta tiada dua. Musiknya mengalun, tanah pun ikut berdendang. Ini waktunya kita bagoyang,” tulis panitia di IG suaratanatimur.

Acara ini akan mempertemukan Dave Baransano dengan Andmesh Kamaleng, Epo D’Fenomeno, Shine of Black, One Scoot, dan Anadok, menciptakan perpaduan irama Timur yang autentik. 

“Ini bukan sekadar malam biasa, ini malam penuh irama untuk anak Timur!” ujar panitia, mengajak masyarakat Jayapura merayakan identitas lokal melalui musik.

Dave Baransano, musisi reggae-dub asal Biak yang kini berkarya di Jayapura, Papua, memulai perjalanannya sejak masa kanak-kanak. Ibunya, yang pernah menjadi pengasuh Sekolah Minggu, menanamkan minat menyanyi dan menari dalam dirinya. 

Dave membentuk band Dave Solution (Solution) bersama teman-teman seide, dengan visi tidak hanya berkarya, tapi juga memberi solusi melalui seni bagi rekan-rekan di Papua yang punya semangat serupa.

Genre khas Dave adalah reggae dan dub, yang ia anggap sebagai wadah untuk membangun semangat, energi, dan menyuarakan keberagaman identitas. 

“Musik ini bisa mempersatukan manusia dari berbagai latar belakang, budaya, dan sosial,” ujarnya dalam wawancara dengan Kultur Media. 

Ia melihat reggae sebagai medium untuk menyampaikan pesan identitas, keberagaman, cinta, dan kebebasan, terutama bagi anak muda Papua.

Dave mengelola label independen DSProduction untuk mengontrol kreativitasnya, dari penulisan lagu hingga distribusi. Single terbarunya, “Black Indonesia” (rilis Juni 2025), menjadi langkah inovatif dengan memadukan drum & bass ke dalam reggae-dub. 

Liriknya secara eksplisit menyuarakan kebanggaan Papua sebagai “kulit hitam Indonesia sejati”, menegaskan bahwa Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Nusantara. 

Sebelumnya, ia merilis “RunTingz” (Juli 2025), yang tetap kuat dengan nuansa reggae-dub dan pesan sosial-spiritual tentang keberanian, kebebasan, dan cinta. Dave juga berkolaborasi dengan Mechu Imbiri dalam single “Rantai Raksasa.”

Hingga kini, karyanya telah menjangkau platform digital seperti Spotify, YouTube, dan Apple Music, dengan lebih dari 40 lagu yang tersedia.

Dave menjadi perwakilan pertama dari Indonesia (dan Asia Tenggara) yang tampil di International Dub Gathering (IDG) 2025 di Tarragona, Spanyol, bersama Yella Sky Sound. 

Penampilan di Barcelona, Tarragona, dan Badalona ini menjadi pencapaian besar bagi musik dub/reggae Indonesia, membawa suara Papua ke panggung global. 

Di “Suara Tana Timur”, Dave siap membawa irama reggae-dub yang mengalun, mengajak penonton bergoyang dan merenungkan identitas Papua. “Musiknya mengalun, tanah pun ikut berdendang!” tulis panitia.

Tiket tersedia di loket.com/suaratanatimur dan kafe/komunitas pilihan di Jayapura, dengan harga mulai Rp 75.000 (Paket Basodara), Rp 100.000 (Presale Festival B), dan Rp 150.000 (Presale Festival A). “Ayo amankan tiketmu sekarang! Rayakan tanah Jayapura dengan identitas kita!” ajak panitia. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya