Slank Guncang Pestapora 2025 dengan Perubahan Lirik Lagu yang Sindir Puan Maharani

Slank Guncang Pestapora 2025 dengan Perubahan Lirik Lagu yang Sindir Puan Maharani

JAKARTA, LELEMUKU.COM – Grup band legendaris Slank kembali mencuri perhatian pada penampilan mereka di hari kedua festival musik Pestapora 2025, yang digelar pada Sabtu, 6 September 2025, di Gambir Expo & Hall D2 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Tampil di Boss Stage, Slank tidak hanya menghadirkan energi khas rock mereka, tetapi juga menyampaikan pesan politik tajam dengan mengubah lirik lagu “Kalau Aku Jadi Presiden” untuk menyinggung Ketua DPR RI, Puan Maharani, sebagai desakan agar segera mengesahkan RUU Perampasan Aset.

Puncak penampilan Slank terjadi saat mereka membawakan lagu dari album Lagi Sedih (1997), “Kalau Aku Jadi Presiden”. 

Sebelum memulai, vokalis Kaka Slank memberikan pengantar bahwa lirik lagu tersebut telah diubah khusus oleh drummer Bimbim seminggu sebelumnya. 

“Lagu selanjutnya, liriknya diganti Bimbim seminggu yang lalu,” ujar Kaka di atas panggung, disambut sorak sorai penonton.  

Lirik baru yang dinyanyikan berbunyi, “Kalo aku Puan Maharani, aku akan cepat bersidang,” secara langsung menyinggung Puan Maharani dan mendesak DPR untuk mempercepat pengesahan RUU Perampasan Aset, sebuah rancangan undang-undang yang telah lama dinantikan publik untuk menangani kasus korupsi. 

Perubahan lirik ini memicu reaksi meriah dari Slankers, sebutan untuk penggemar Slank, yang memadati area panggung.

Penampilan Slank di Pestapora 2025 sudah mencuri perhatian sejak awal. Kaka tampil nyentrik dengan bertelanjang dada, mengenakan kacamata hitam, dan kepala ditutupi kain berwarna pink, menciptakan daya tarik visual yang kuat. 

Selain “Kalau Aku Jadi Presiden”, Slank juga membawakan lagu-lagu hits seperti “I Miss You But I Hate You” dan “Mawar Merah”, serta berkolaborasi dengan penyanyi Sal Priadi dalam konsep tukar lagu yang menjadi daya tarik utama festival tahun ini.  

Kolaborasi dengan Sal Priadi, yang tampil pada hari pertama, 5 September 2025, menghadirkan momen unik. Slank membawakan lagu-lagu Sal seperti “Serta Mulia” dan “Dari Planet Lain” dengan aransemen rock khas mereka, sementara Sal membawakan lagu Slank seperti “Orkes Sakit Hati” dan “Terlalu Manis”. 

Puncaknya, mereka menutup penampilan dengan medley “Gala Bunga Matahari” milik Sal dan “Ku Tak Bisa” milik Slank, yang disambut gegap gempita penonton. Sal bahkan menyebut bahwa lagunya “Ada Titik-titik di Ujung Doa” terinspirasi dari karya-karya Slank.

Bimbim, dalam wawancara sebelum festival, menyatakan bahwa Slank selalu berusaha membawa pesan sosial melalui musik mereka. 

“Kami enggak cuma main musik, tapi juga bicara soal apa yang dirasain rakyat,” ujarnya pada jumpa pers di Kemang, Jakarta Selatan, pada 21 Juli 2025 lalu. (Evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya