Netizen Tuntut Penghargaan untuk Pria yang Berusaha Selamatkan Iryna Zarutska di Kereta Charlotte

Netizen Tuntut Penghargaan untuk Pria yang Berusaha Selamatkan Iryna Zarutska di Kereta Charlotte

CHARLOTTE, LELEMUKU.COM – Kasus pembunuhan Iryna Zarutska, pengungsi Ukraina berusia 23 tahun, di kereta LYNX Blue Line di Charlotte, North Carolina, pada 22 Agustus 2025, terus menjadi sorotan publik setelah rincian lengkap kejadian dirilis. 

Video pengawasan yang dirilis oleh Charlotte Area Transit System (CATS) pada 5 September 2025 memperlihatkan momen mengerikan ketika Iryna ditikam secara brutal oleh Decarlos Brown Jr., seorang pria tunawisma dengan riwayat kriminal panjang. 

Sorotan beralih pada aksi heroik seorang pria, yang diduga berkulit hitam, Hispanik, atau Arab, yang berusaha menyelamatkan nyawa Iryna selama lima menit sendirian sebelum bantuan tiba.

Menurut laporan, Iryna tidak meninggal seketika setelah ditikam tiga kali di leher oleh Brown. Ia masih sadar, ketakutan, dan kesakitan selama beberapa menit. 

Dalam momen kritis tersebut, seorang pria yang belum diidentifikasi ini menjadi orang pertama yang berusaha membantu. Ia melepas bajunya untuk menghentikan pendarahan, mencoba melakukan resusitasi, dan berulang kali menghubungi 911. 

Tiga pria kulit hitam lainnya kemudian bergabung untuk membantu, sementara lainnya hanya berdiri sambil menunjuk serta menghindari lokasi kejadian tanpa memberikan bantuan.

Aksi heroik pria ini memicu seruan di media sosial untuk menemukan dan memberikan penghargaan kepadanya. 

“Kita perlu mengakui pahlawan ini. Pria ini, yang mungkin berkulit hitam, Hispanik, atau Arab, berusaha menyelamatkan nyawa Iryna. Kita harus menemukannya dan memberikan penghargaan,” tulis netizen di X, yang mendapat ribuan tanggapan. 

Netizen juga mengecam ketidakpedulian beberapa penumpang lain dan sistem keamanan yang dianggap lamban, dengan polisi tiba enam menit setelah serangan.

Latar Belakang Tragedi

Iryna Zarutska, yang melarikan diri dari perang di Ukraina bersama ibu, kakak, dan adiknya, baru tiba di AS untuk mencari kehidupan yang aman. 

Ia adalah mahasiswi Rowan-Cabarrus Community College dan dikenal sebagai seniman berbakat yang gemar membuat patung dan mendesain pakaian. Namun, mimpinya terhenti tragis ketika Brown, tanpa interaksi sebelumnya, menikamnya di kereta pada pukul 21:46 waktu setempat. 

Brown, yang memiliki 14 catatan kriminal sebelumnya dan riwayat gangguan jiwa, kini menghadapi tuduhan pembunuhan tingkat satu setelah pulih dari luka-lukanya di rumah sakit.

Video pengawasan menunjukkan Iryna mengenakan seragam kerja dan headphone, duduk di depan Brown tanpa interaksi. 

Empat setengah menit setelah naik kereta, Brown mengeluarkan pisau saku dan menyerangnya, lalu berjalan tenang ke ujung kereta dengan mengatakan dirinya sudah “Dapatkan gadis kulit putih itu” sambil melepas hoodie-nya. 

Iryna dinyatakan meninggal di tempat kejadian, meninggalkan keluarganya dalam duka mendalam.
Kematian Iryna memicu kemarahan luas di AS, dengan banyak pihak menyalahkan kegagalan sistem peradilan yang membiarkan pelaku berulang seperti Brown berkeliaran. 

GoFundMe untuk keluarga Iryna, yang dibuat oleh bibinya Valeria, telah mengumpulkan lebih dari $39.000 hingga 10 September 2025. “Kisah ini layak mendapat perhatian nasional,” tulis salah satu pengguna X. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya