Kerugian Harian PT Freeport Indonesia Capai Miliaran Dolar akibat Penghentian Operasi di Tambang GBC
TIMIKA, LELEMUKU.COM - PT Freeport Indonesia (PTFI) diperkirakan mengalami kerugian harian mencapai sekitar 1,5 juta hingga 2 juta dolar AS akibat penghentian sementara operasi penambangan di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang dipicu oleh insiden aliran lumpur basah (wet muck) pada Senin malam (8 September 2025).
Berdasarkan data produksi PTFI pada 2023, perusahaan menghasilkan sekitar 1,97 juta ons emas dan 1,56 miliar pon tembaga secara keseluruhan, dengan tambang GBC sebagai kontributor utama yang menyumbang produksi harian hingga 130.000 ton bijih ore.
Dengan harga emas saat ini sekitar 2.500 dolar AS per ons dan tembaga 4,5 dolar AS per pon, nilai produksi harian dari GBC diperkirakan mencapai 3-5 juta dolar AS, di mana sekitar 40-50 persen merupakan biaya operasional.
Sehingga kerugian bersih per hari bisa mencapai 1,5 juta dolar AS atau setara Rp 23 miliar (dengan kurs Rp 15.500 per dolar).
Insiden wet muck yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIT pada 8 September 2025 menyebabkan penutupan akses ke salah satu dari lima blok produksi GBC, memaksa PTFI menghentikan operasi penambangan bijih tembaga dan emas untuk memprioritaskan evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang terjebak.
Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati menyatakan bahwa operasi dihentikan sementara untuk membersihkan jalur akses melalui pengerukan material (mucking), dengan lokasi pekerja sudah diketahui dan diyakini aman.
Penghentian ini berdampak signifikan karena GBC merupakan tulang punggung produksi PTFI, yang pada 2024 mencapai 220-230 ribu ton ore per hari secara keseluruhan, dengan proyeksi meningkat menjadi 240 ribu ton per hari setelah tambang Kucing Liar beroperasi pada 2028.
Analis dari Freeport-McMoRan (induk perusahaan) memperkirakan bahwa setiap hari tanpa produksi bisa mengurangi pendapatan tahunan yang mencapai miliaran dolar, terutama di tengah harga komoditas tinggi yang mendukung surplus pasar global.
Tim Underground Mine Rescue (UGMR) bekerja sejak pukul 05.07 WIT Selasa pagi 9 September 2025. Proses evakuasi masih berlangsung, dan belum ada estimasi pasti kapan operasi bisa dilanjutkan, yang berpotensi memperpanjang kerugian jika berlangsung lebih dari beberapa hari. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
