Inilah Identitas 7 Pekerja yang Terjebak Longsor di Tambang Grasberg

Inilah Identitas 7 Pekerja yang Terjebak Longsor di Tambang Grasberg

TIMIKA, LELEMUKU.COM - PT Freeport Indonesia (PTFI) secara resmi mengungkap identitas tujuh pekerja kontraktor yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, akibat longsor lumpur bijih basah pada Senin malam (8/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIT. 

Para pekerja itu adalah Irwan, Wigih Hartono, Victor, Manuel Bastida Ballestros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile. 

Tujuh pekerja itu adalah kontraktor dari dua perusahaan mitra PTFI. Lima karyawan dari UG Redpath: Irwan (WNI), Wigih Hartono (WNI), Victor Manuel Bastida Ballesteros (WNA Chile), Holong Gembira Silaban (WNI) dan Dadang Hermanto (WNI). Dua karyawan dari OM Electric: Zaverius Magai (WNI) dan Balisang Telile (WNA Afrika Selatan). 

Para keluarga korban telah ditempatkan di lokasi aman di Timika agar dapat menyaksikan upaya penyelamatan para karyawan. PTFI menjamin dukungan penuh termasuk bantuan psikologis dan finansial.

Tim Emergency Response PTFI terus berupaya membuka akses, meski volume material longsor yang besar dan gerakan lumpur menghambat proses evakuasi, seperti dikutip dari keterangan resmi PTFI.

Katri Krisnati, VP Corporate Communications PTFI, menegaskan bahwa lokasi para pekerja telah diketahui dan mereka diyakini dalam kondisi aman, dengan kebutuhan dasar seperti makanan dan oksigen dipastikan terpenuhi. 

"Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi," ujar Katri dalam keterangan tertulis pada 15 September 2025. 

Insiden ini menutup akses ke area tertentu di tambang, membatasi rute evakuasi, dan memaksa PTFI menghentikan operasi tambang bawah tanah, yang menyebabkan produksi tembaga dan emas turun hingga 70 persen.

Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengonfirmasi bahwa proses evakuasi masih berlangsung, dengan kendala utama berupa lima tingkatan spiral terowongan di mana korban berada di level tiga, serta volume lumpur yang terus bergerak. 

"Prosesnya masih berlanjut. Lumpur yang menjebak para korban volumenya cukup besar. Bahkan saat tim berhasil masuk, lumpur kembali bergerak, sehingga kondisinya belum stabil," ungkap Billyandha. 

Komunikasi dengan para korban belum terjalin karena kerusakan CCTV dan alat pendukung, meski tim telah mencoba memasang kamera melalui lubang buatan melintasi longsor. (evu)

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.


Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Artikel Terkini Lainnya