Basarnas Hadapi Kekurangan Anggaran Rp862,7 Miliar untuk Operasi SAR 2026
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengungkapkan kebutuhan anggaran sebesar Rp2,27 triliun untuk tahun 2026 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta pada Selasa 9 September 2025.
Namun pihaknya hanya mendapat alokasi sebesar Rp1,4 triliun.
Dalam RDP yang membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) Tahun Anggaran 2026 berdasarkan nota keuangan RAPBN, Mohammad Syafii merinci bahwa anggaran Rp1,4 triliun tersebut terbagi dalam beberapa program.
Diantaranya untuk Program Teknis sebesar Rp564,68 miliar dan Program Dukungan Manajemen sebesar Rp844,99 miliar, mencakup pemeliharaan sarana-prasarana, sistem komunikasi, teknologi informasi, dan operasi SAR.
Dari alokasi tersebut, hanya Rp532,32 miliar yang dapat mendukung kegiatan prioritas nasional.
Ini akan meninggalkan kekurangan anggaran sebesar Rp862,7 miliar yang menurutnya krusial untuk menjaga kesiapan operasi, pembinaan sumber daya manusia, serta penguatan sarana komunikasi dan teknologi informasi.
Syafii menekankan risiko keterlambatan operasi, gangguan deteksi dini, penurunan kualitas SDM, hingga peningkatan korban jiwa akan terus terjadi tanpa dukungan anggaran memadai.
“Basarnas adalah garda terdepan saat kecelakaan dan bencana. Setiap menit keterlambatan, setiap peralatan yang tak tersedia, bisa berarti satu nyawa yang seharusnya dapat diselamatkan," tegas Mohammad Syafii.
Kekurangan anggaran ini menjadi sorotan di tengah meningkatnya kebutuhan operasi SAR, seperti respons terhadap insiden bencana alam yang semakin marak di penjuru Indonesia. (Evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
