Andrikus Mofu Sebut Sinode GKI Tanah Papua Menyesal Bergabung dengan NKRI
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Ketua Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th., menyatakan penyesalan mendalam atas keputusan bergabung dengan Republik Indonesia. Pernyataan ini muncul setelah pihaknya menilai adanya kecurangan dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua yang dinilai merugikan rakyat Papua.
Dalam orasi di depan gedung Sinode GKI Tanah Papua di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua pada Rabu (17/9/2025), ia mengumumkan rencana memprotes ketidakadilan ini kepada Presiden Prabowo Subianto, Dewan Gereja Sedunia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia menegaskan bahwa GKI Tanah Papua menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 328/PHPU.GUB-XXIII/2025.
“Saya menyatakan pada hari ini selaku Ketua Sinode Gereja Kristen Injil, kami sangat menyesal bergabung dengan Republik. Kami sangat menyesal. Saya mau sampaikan, GKI Papua mencatat sejarah oleh ketua sinode pertama menyatakan sikap untuk kami bergabung dengan negara Republik Indonesia. Tetapi dengan perilaku-perilaku seperti ini, sekali lagi sebagai ketua saya nyatakan kami menyesal,” ujar Pdt. Andrikus Mofu di hadapan ratusan pendukung pasangan calon Benhur Tomi Mano-Constant Karma (BTM-CK).
Ia menambahkan, “Ini harus dicatat. Saya sampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo, kami sangat menyesal bergabung dengan republik ini.”
Pernyataan ini disampaikan di tengah aksi demonstrasi pendukung BTM-CK yang menolak putusan MK pada 17 September 2025, yang menegaskan kemenangan pasangan Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen (MARI-YO) dengan 259.817 suara (50,4 persen) atas BTM-CK (255.683 suara atau 49,6 persen).
Demonstran menuduh adanya kecurangan terstruktur, seperti partisipasi pemilih melebihi 100 persen DPT di 62 TPS dan manipulasi formulir C1, yang diabaikan MK.
“Keadilan dan kebenaran di atas, supaya orang Papua tidak selalu dicurangi,” tegas Pdt. Mofu, disambut sorakan “Betul!” dari massa.
Pdt. Mofu juga mengumumkan rencana GKI Tanah Papua untuk menyampaikan protes internasional. “Kami juga akan menyatakan protes kepada Dewan Gereja Sedunia, bahkan kepada PBB, kami akan memprotes karena ini berlangsung ketidakadilan di atas tanah Papua,” katanya.
Ia juga menyebut sejarah GKI yang awalnya mendukung integrasi dengan Indonesia, namun kini merasa dikhianati oleh “perilaku-perilaku” seperti kecurangan pemilu yang membungkam suara rakyat.
Aksi demonstrasi yang berlangsung damai di depan Kantor Sinode GKI ini rencananya akan berlanjut ke Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Kantor Gubernur Papua, dengan massa menuntut keadilan untuk BTM-CK. Namun rencana ini dibatalkan berhubung kondisi Kota Jayapura yang sedang siaga oleh aparat keamananan yang sedang menjaga kehadiran Wapres RI Gibran Rakabuming Raka. (evu)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri
