Aktivitas Tambang Freeport Berhenti Sementara Akibat Longsor Lumpur di Grasberg Block Cave

TIMIKA, LELEMUKU.COM - PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan sementara aktivitas penambangan bijih tembaga di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, menyusul insiden aliran lumpur basah (wet muck) pada Senin malam 8 September 2025 sekitar pukul 22.00 WIT.

Tambang bawah tanah GBC, bersama Big Gossan, Deep Ore Zone (DOZ), dan Deep Mill Level Zone (DMLZ), merupakan tulang punggung produksi bijih konsentrat PTFI, yang pada 2024 mencapai 220-230 ribu ton per hari, dengan proyeksi meningkat hingga 240 ribu ton per hari setelah tambang Kucing Liar beroperasi pada 2028.

Freeport memiliki cadangan tembaga 29 miliar pound dan emas 24 juta ons hingga 2041, serta sumber daya bijih konsentrat mencapai 48 miliar pound tembaga dan 58 juta ons emas di area eksplorasi, menjadikan insiden ini signifikan bagi operasional perusahaan.

Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati menyatakan bahwa aliran material basah dalam jumlah besar dari salah satu titik pengambilan produksi di GBC menyebabkan tertutupnya akses ke area tertentu, sehingga membatasi rute evakuasi bagi tujuh pekerja kontraktor yang sedang bekerja.

“Operasi penambangan telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi tujuh pekerja kontraktor tersebut,” ungkap Katri dalam keterangan tertulis.

Katri menjelaskan bahwa lokasi ketujuh pekerja telah diketahui dan mereka diyakini dalam kondisi aman, dengan tim Underground Mine Rescue (UGMR) sedang melakukan pengerukan material (mucking) sejak pukul 05.07 WIT untuk membuka akses evakuasi, sambil menyediakan kebutuhan logistik bagi pekerja yang terjebak.

“Seluruh pekerja lainnya dipastikan aman,” tegas Katri.

Ia menambahkan bahwa aliran lumpur ini menghalangi rute akses tempat pekerja melakukan kegiatan pengembangan tambang, meskipun penambangan bijih di GBC menggunakan peralatan jarak jauh.(Evu)