-->

Kami sangat menghargai kehadiran Anda di sini. 🙏

Dukung kinerja jurnalisme kami dengan berdonasi agar kami bisa terus menyajikan berita berkualitas untuk Anda. 🚀

Dukung Kami

Ribuan Grup Facebook Mendadak Ditangguhkan, Admin Kebingungan Tanpa Penjelasan Resmi dari Meta

Ribuan Grup Facebook Mendadak Ditangguhkan, Admin Kebingungan Tanpa Penjelasan Resmi dari Meta

NEW YORK, LELEMUKU.COM  – Facebook tengah dilanda masalah besar yang berdampak pada ribuan admin dan pengguna grup di seluruh dunia. Sejak tanggal 24 atau 25 Juni (tergantung zona waktu), banyak grup Facebook tiba-tiba ditangguhkan dengan tuduhan melanggar kebijakan terkait "organisasi berbahaya", tanpa peringatan, penjelasan, atau bukti yang jelas.

Dalam kasus yang tersebar luas, berbagai jenis grup — dari halaman meme, komunitas hobi, hingga grup dengan ratusan ribu anggota — tiba-tiba hilang. Sejumlah admin mengaku grup mereka diturunkan saat sedang aktif memoderasi konten. Tak sedikit yang dipaksa keluar dari akun, menghadapi verifikasi keamanan, hingga diminta mengganti kata sandi secara tiba-tiba. Notifikasi muncul baik melalui aplikasi Facebook, SMS, maupun WhatsApp, bahkan saat tidak ada aktivitas mencurigakan di akun mereka.

Pesan umum yang diterima admin berbunyi: "Kami menangguhkan grup Anda karena melanggar Standar Komunitas terkait organisasi dan individu berbahaya." Namun, hampir semua kasus tidak menyebutkan postingan atau aktivitas spesifik yang dianggap bermasalah.

Menurut situs keamanan siber dan teknologi botcrawl, Meta belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyebab penangguhan massal ini. Sejumlah grup telah dipulihkan setelah melakukan banding, namun mayoritas lainnya masih dalam status “peninjauan” tanpa kejelasan atau dukungan berarti. Dalam satu kasus, Meta mengakui kesalahan sistem: "Teknologi kami salah dalam menangguhkan grup Anda." Namun ini adalah pengecualian, bukan aturan.

Situasi ini diperparah dengan proses banding yang rumit dan sering kali membuat pengguna terjebak dalam loop sistem pusat bantuan. Banyak admin melaporkan bahwa mereka bahkan tidak diberi pilihan untuk mengajukan banding.

Para analis keamanan mencurigai bahwa masalah ini bisa berkaitan dengan insiden teknis atau kebocoran backend di sistem Facebook pada awal Juni 2025. Beberapa blog keamanan menyebut adanya bug atau kerusakan sistem moderasi otomatis yang bisa memicu pelaporan massal palsu (false flag), sinkronisasi data bermasalah, dan sistem verifikasi yang kacau. Meta belum mengonfirmasi dugaan ini. Namun sejumlah gejala, seperti reset kata sandi massal, kesulitan masuk akun, dan penangguhan grup secara tiba-tiba, menunjukkan kemungkinan adanya gangguan besar di balik layar.

Botcrawl menyarankan kepada para admin atau pengguna yang terdampak, agar melakukan sejumlah langkah. Masuklah ke akun dan coba akses grup secara langsung. Jika muncul pesan bahwa grup sedang ditinjau, segera ajukan permohonan banding. 

"Jika Anda menerima peringatan peretasan atau keamanan, segera ubah kata sandi dan pastikan keamanannya. Aktifkan autentikasi dua faktor untuk menambah lapisan perlindungan. Jika grup Anda berhasil dipulihkan, segeralah mencadangkan konten penting seperti postingan, gambar, dan arsip lainnya. Sementara itu, terus pantau kanal resmi Meta untuk mengetahui apakah akan ada penjelasan atau mekanisme pemulihan massal," kata dia.

Bagi banyak orang, grup Facebook bukan hanya ruang diskusi — mereka adalah pusat komunitas, tempat berbagi informasi, hingga media bisnis. Ketika grup ditutup secara sepihak tanpa alasan yang jelas, dampaknya sangat luas. 

Botcrawl menyatakan selama Meta belum memberikan penjelasan terbuka, para pengguna hanya bisa mengandalkan informasi satu sama lain — saling berbagi pengalaman, menyusun bukti, dan berharap ada pemulihan yang adil. 

"Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ketergantungan pada platform digital raksasa seperti Facebook juga memiliki risiko besar, terutama ketika mekanisme peninjauan dan pemulihan masih tidak jelas dan tidak berpihak," sebut media itu.

"Jika Anda adalah salah satu yang terdampak, Anda tidak sendiri. Dokumentasikan segala hal, amankan akun Anda, dan terus pantau perkembangan. Masalah ini belum selesai, dan kemungkinan masih banyak grup lain yang akan terdampak dalam beberapa hari ke depan," tutup artikel tersebut. (Evu)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel