Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Papua Triwulan I-2025
pada tanggal
03 Juni 2025
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Perekonomian Provinsi Papua berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2025 mencapai Rp 21.834,86 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 13.080,08 miliar.
Ekonomi Provinsi Papua pada triwulan I-2025 terhadap triwulan I-2024 tumbuh sebesar 3,91 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib dengan pertumbuhan sebesar 8,14 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 3,44 persen.
Ekonomi Provinsi Papua triwulan I-2025 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar -1,53 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi terdalam sebesar -8,14 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi terdalam sebesar -24,04 persen.
Dari sisi produksi, struktur ekonomi Provinsi Papua pada triwulan I-2025 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Konstruksi yang tercatat sebesar 19,39 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, yaitu sebesar 55,13 persen.
A. PDRB Menurut Lapangan Usaha
1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2025 terhadap Triwulan I-2024 (y-on-y)
Pada triwulan I-2025, ekonomi Provinsi Papua jika dibandingkan dengan triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 3,91 persen (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Lapangan Usaha Konstruksi. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 8,14 persen; diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,67 persen; Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 4,79 persen; Lapangan Usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang sebesar 4,68 persen; serta Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 4,35 persen.
Struktur PDRB Provinsi Papua menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2025 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 19,39 persen; diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 16,23 persen; Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 14,31 persen; serta Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,73 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 1,09 persen; diikuti oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,90 persen; serta Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,59 persen.
2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2025 terhadap Triwulan IV-2024 (q-to-q)
Ekonomi Provinsi Papua triwulan I-2025 dibanding triwulan IV-2024 (q-to-q) terkontraksi sebesar -1,53 persen. Kontraksi pertumbuhan ekonomi ini disebabkan karena terjadi kontraksi pada hampir semua lapangan usaha. Dari tujuh belas lapangan usaha, hanya ada empat lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif, yaitu Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,99 persen; Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 3,25 persen; Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 1,50 persen; serta Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 0,18 persen. Sementara itu, lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam, yaitu Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar -8,14 persen; Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar -6,91 persen; serta Lapangan Usaha Konstruksi sebesar -5,63 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber kontraksi ekonomi Provinsi Papua pada triwulan I-2025 (q-to-q), kontraksi pertumbuhan terdalam bersumber dari Lapangan Usaha Konstruksi sebesar -1,00 persen; Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar -0,56 persen; Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar -0,41 persen; serta Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar -0,39 persen.
B. PDRB Menurut Pengeluaran
1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2025 terhadap Triwulan I-2024 (y-on-y)
Ekonomi Papua periode triwulan I-2025 mengalami pertumbuhan sebesar 3,91 persen (y-on-y). Pertumbuhan terbesar terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang tumbuh sebesar 3,44 persen, diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang hanya tumbuh sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, Komponen lainnya mengalami kontraksi di triwulan ini, yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar -6,18 persen; Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar -5,37 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar -2,99 persen. Di sisi lain, Komponen Impor Barang dan Jasa, yang merupakan faktor pengurang PDRB, juga mengalami kontraksi sebesar -13,38 persen.
Struktur PDRB Papua menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan I-2025 didominasi oleh tiga komponen. Ketiga komponen tersebut adalah Komponen PK-RT dengan kontribusi sebesar 55,13 persen; Komponen PMTB sebesar 36,78 persen; dan Komponen PK-P sebesar 27,12 persen. Sementara itu, Komponen Ekspor Barang dan Jasa memiliki kontribusi sebesar 19,74 persen; Komponen PK-LNPRT memiliki kontribusi sebesar 5,78 persen; Komponen Perubahan Inventori memiliki kontribusi sebesar 0,48 persen; dan Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki kontribusi sebesar 45,04 persen.
2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2025 terhadap Triwulan IV-2024 (q-to-q)
Ekonomi Papua Triwulan I-2025 terkontraksi sebesar -1,53 persen (q-to-q). Kontraksi terjadi pada semua komponen, di mana kontraksi tertinggi terjadi pada Komponen PK-P, yaitu sebesar -24,04 persen; diikuti Komponen PMTB sebesar -9,66 persen; Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar -9,11 persen; Komponen PK-LNPRT sebesar -3,01 persen; dan Komponen PK-RT sebesar -2,05 persen. Sementara itu, komponen Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB juga terkontraksi sebesar -25,17 persen. (BPS Papua)