Antara PERSIPURA dan PSBS Biak, Martin Esema Nupapati Mewaspadai Politik Adu Domba
pada tanggal
28 Mei 2025
JAYAPURA, LELEMUKU.COM- Kepindahan sponsor utama PSBS Biak, Owen Rahadian, ke Persipura Jayapura memicu berbagai spekulasi di tengah masyarakat Papua. Sosok yang dikenal sebagai pemilik perusahaan perikanan terbesar di Tanah Papua itu sebelumnya dikenal luas sebagai pendukung utama PSBS Biak, dan resmi bergabung dengan manajemen dan tim kebanggan Tanah Papua Persipura Jayapura telah menyisakan beberapa pertanyaan terkait keputusan tersebut.
Martin Esema Nupapati Mantan Presenter TV/Jurnalis menyampaikan bahwa Kepindahan tersebut menimbulkan beragam reaksi. Sebagian masyarakat menduga adanya konflik kepentingan dalam internal PSBS Biak yang telah di tepis,Bahkan, sebagian tidak sedikit masyarakat dan kalangan tertentu yang berspekulasi dan menuding adanya isu politisasi sepak bola menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua Namun demikian, mantan presenter atau jurnalis Martin Esema Nupapati, mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
“Terlepas dari berbagai spekulasi,dan isu yang berkembang di masyarakat, saya memilih dan melihat ini sebagai bentuk penyegaran organisasi ataupun management refreshment serta output dari kehadiran Bos Nusatuna tersebut di Papua secara khusus diantara kedua Tim yang akan mengharumkan nama Papua di kancah Nasional, Mengapa? Karena Kehadiran Owen di PSBS Biak bersama Yan P. Mandenas "Sang Arsitek" PSBS Baik Persipura maupun PSBS Biak sama-sama mewakili kebanggaan Tanah Papua di kancah sepak bola nasional,” ucapnya kepada media, Rabu (28/5/2025).
Menurut Martin, kontribusi Owen Rahadian selama bersama PSBS Biak telah membawa tim tersebut promosi ke Liga 1. Hal serupa diharapkan juga dapat terjadi di Persipura Jayapura. Klub yang dijuluki Mutiara Hitam itu saat ini sedang berjuang untuk kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
Ia juga menegaskan bahwa Persipura dan PSBS Biak memiliki akar yang sama, yakni berasal dari rahim yang sama: Tanah Papua. Oleh karena itu, ia meminta publik tidak membenturkan keduanya demi kepentingan politik atau kelompok tertentu.
“Persipura itu ibarat kakak dengan segudang prestasi. PSBS Biak adalah adik yang sedang berkembang. Jangan kita adu domba, karena keduanya lahir dan dibesarkan oleh anak-anak Papua hebat. Ini bukan sekadar soal sepak bola, ini soal persatuan dan martabat orang Papua,” tambahnya.
Lebih lanjut, Martin juga mengapresiasi komitmen Owen Rahadian yang tetap memberikan dukungan finansial kepada PSBS Biak, meski saat ini menjabat sebagai manajer Persipura menggantikan Abisai Rollo, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Jayapura.
“Ini menunjukkan bahwa niat beliau murni untuk memajukan sepak bola Papua. Kehadiran Nusatuna, perusahaan miliknya, bukan hanya berdampak pada klub, tapi juga pada masyarakat secara luas,” katanya.
Ia menegaskan bahwa masyarakat Papua seharusnya bersatu mendukung kedua tim, bukan terpecah karena perbedaan dukungan.
“Dengan semangat yang sama, kita harap tim-tim dari kabupaten/kota lain di Papua bisa mengikuti jejak Persipura dan PSBS Biak. Suatu saat, Papua akan menjadi pusat lahirnya pesepak bola profesional di kancah Nasional maupun Internasional,” pungkasnya. (Papuaterbiit.id)