-->

Volodymyr Zelenskyy Tagih Janji Keanggotaan Ukraina di NATO


BERLIN, LELEMUKU.COM - Presiden Volodymyr Zelensky kembali menyerukan kepada NATO untuk membuat "keputusan politik yang positif" atas tawaran keanggotaan Ukraina. Dia berharap Ukraina segera bergabung dengan blok militer Barat ini pada pertemuan puncak Juli.

"Sudah waktunya untuk menghilangkan ketidakpastian keamanan terbesar di Eropa - yaitu, untuk menyetujui keputusan politik positif tentang keanggotaan (Ukraina) di NATO," katanya dalam pidato video di KTT Demokrasi Kopenhagen, Senin, 15 Mei 2023.

"Ini sudah layak dilakukan pada KTT Juli. Ini akan menjadi sinyal tepat waktu,” ujarnya menambahkan.

Barat sebagai mitra Ukraina, telah menyediakan senjata untuk melawan Rusia selama invasi berlangsung. Kyiv menginginkan jaminan keamanan yang lebih kuat untuk masa depan dengan bergabung NATO, yang akan menggelar KTT di Vilnius pada Juli mendatang.

Zelensky sedang dalam tur ke ibu kota negara-negara Eropa untuk menopang dukungan sebelum serangan balasan Ukraina. Kyiv diperkirakan akan mencoba merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

Ketika menerima kunjungan Kepala NATO Jens Stoltenberg di Kyiv pada Kamis, 20 April 2023, Zelensky mengaku sudah diundang ke KTT NATO di Vilnius pada Juli mendatang. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan harapannya untuk aplikasi keanggotaan Ukraina dalam pakta pertahanan itu.

Kyiv mengumumkan aplikasi untuk keanggotaan jalur cepat NATO September lalu setelah Kremlin mengatakan telah mencaplok empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki pasukannya. Ukraina memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet yang dipimpin Moskow pada 1991.

Dalam jumpa pers yang sama, Stoltenberg mengatakan tempat yang sah bagi Ukraina adalah di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Keanggotaan dan jaminan keamanan untuk Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pertemuan puncak aliansi pada Juli.

"Tuan Presiden, saya di sini hari ini dengan pesan sederhana: NATO mendukung Ukraina," katanya. "NATO mendukung Anda hari ini, besok, dan selama yang diperlukan."

Pada Februari 2022, Rusia mengumumkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina. Moskow menegaskan itu perlu dilakukan karena provokasi Barat yang mengancam keamanan Rusia.

Pertempuran di timur Ukraina sampai saat ini masih berlangsung. Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat, menjadi penyokong utama Kyiv dalam perang ini. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel