-->

Mantan PM Imran Khan Serukan Dialog di Tengah Kebuntuan dengan Militer


ISLAMABAD, LELEMUKU.COM - Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan pada Jumat (26/5) meminta diadakannya pembicaraan dengan pejabat negara karena meningkatnya tekanan terhadap dirinya di tengah tindakan keras terhadap pembantu dan pendukung utamanya.

Ribuan pendukung Khan ditangkap dan banyak lainnya meninggalkan partainya menyusul perselisihan antara politisi itu dan pemerintah.

Khan bertikai dengan militer sejak dia dilengserkan tahun lalu melalui pemungutan suara di parlemen. Khan mengatakan pemilu tersebut didesain oleh para jenderal tertinggi negara itu. Namun, militer menyangkal hal ini.

Ketegangan meningkat ketika awal bulan ini para pendukung Khan terlibat dalam protes keras setelah dia sempat ditahan pada 9 Mei.

"Saya ingin meminta dilakukan pembicaraan, karena apa yang terjadi saat ini bukanlah solusi," kata Khan dalam sebuah acara yang disiarkan di YouTube.

Dia juga memperingatkan bahwa Pakistan sedang menuju anarki.

Kerusuhan politik makin memburuk di tengah krisis ekonomi terburuk yang terjadi di Pakistan dalam beberapa dekade. Inflasi berkali-kali menyentuh rekor, pertumbuhan ekonomi lesu, dan ada kekhawatiran bahwa negara tersebut dapat gagal bayar utang luar negeri kecuali Dana Moneter Internasional membuka pencairan pinjaman yang tertunda.

Sebagian besar pembantu utama Khan ditangkap tak lama setelah pendukungnya menyerbu dan membakar sejumlah instalasi militer di seluruh negeri. Banyak yang sudah dibebaskan dan tak lama kemudian mengumumkan pengunduran diri mereka dari partai Khan. Belasan pemimpin tingkat menengah lainnya juga telah pergi.

Khan mengatakan mereka dipaksa mengundurkan diri di bawah tekanan dalam upaya untuk melemahkannya dan membubarkan partainya. Dia menjauhkan partainya dari serangan terhadap instalasi militer selama kerusuhan setelah penangkapannya dan mengulangi seruan penyelidikan untuk menentukan siapa yang terlibat.

Anggota partai Khan mengatakan mereka pergi atas kemauan sendiri. Banyak dari mereka menyebutkan kekhawatiran akan keluarga dan kesehatan mereka.

Mantan perdana menteri itu, bagaimanapun, mengeluarkan nada menantang, memperingatkan bahwa popularitas partainya hanya meningkat karena tindakan keras dan masih akan memenangkan pemilihan kapan pun diadakan. Dia mengatakan dia hanya ingin berbicara untuk membawa negara keluar dari krisis saat ini.

Pemilihan nasional dijadwalkan diadakan pada November, dan jajak pendapat menunjukkan Khan tetap menjadi pemimpin paling populer di negara itu.

Khan mengatakan awal pekan ini bahwa dia akan membentuk sebuah komite untuk mengadakan negosiasi. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel