-->

Korea Utara akan Luncurkan Satelit Pengintaian Militer untuk Awasi AS


PYONGYANG, LELEMUKU.COM - Korea Utara akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya pada bulan depan untuk memantau kegiatan Amerika Serikat di Semenanjung Korea.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 30 Mei 2023, seperti disiarkan kantor berita Pemerintah Korea Utara KCNA, wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh yang berkuasa, Ri Pyong Chol, peluncuran satelit itu sebagain reaksi atas latihan militer bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Pyongyang menilai kegiatan secara terbuka itu menunjukkan "ambisi sembrono untuk agresi", sehingga mengharuskan Pyongyang memiliki "sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer musuh secara real time."

"Kami akan secara komprehensif mempertimbangkan ancaman saat ini dan masa depan, serta mempraktikkan kegiatan yang lebih menyeluruh untuk memperkuat pencegahan perang yang menyeluruh dan praktis," kata Ri dalam pernyataannya.

Pasukan AS dan Korea Selatan melakukan berbagai latihan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk apa yang mereka katakan sebagai latihan tembak-menembak gabungan terbesar minggu lalu. Latihan mereka sempat dikurangi di tengah pembatasan Covid-19, dan upaya penjajakan diplomatik dengan Korea Utara.

Korea Utara, yang memiliki perangkat senjata nuklir, sebelumnya menyatakan telah menyelesaikan pengembangan satelit mata-mata militer pertamanya. Pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran tersebut.

Pernyataan itu tidak merinci tanggal peluncuran yang tepat, tetapi Korea Utara memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran antara 31 Mei dan 11 Juni. Tindakan ini memaksa Tokyo menempatkan pertahanan rudal balistiknya dalam keadaan siaga.

Jepang mengatakan akan menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya.

"Peluncuran satelit (Korea Utara) menggabungkan teknologi yang hampir identik dan kompatibel dengan yang digunakan untuk rudal balistik, dan terlepas dari peruntukan yang digunakan oleh Korea Utara, kami percaya bahwa yang direncanakan kali ini juga menggunakan teknologi rudal balistik," kata Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno pada Selasa.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin menyatakan, setiap peluncuran Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk yang digunakan untuk menempatkan satelit di orbit, akan melanggar berbagai resolusi PBB.

Peluncuran itu akan menjadi yang terbaru dari Korea Utara dalam serangkaian peluncuran rudal dan uji senjata, termasuk salah satu rudal balistik antarbenua baru berbahan bakar padat bulan lalu.

Analis mengatakan satelit itu akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara, memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel