-->

Krisis SVB Mulai Menular, 11 Bank AS Suntik Modal ke First Republic Rp 426 Triliun


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Sebanyak 11 lembaga keuangan papan atas di Amerika Serikat, akan menyuntikkan modal sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp 462 triliun ke bank kelas menengah, First Republic Bank. Sebelas lembaga keuangan itu antara lain Bank of America, Citigroup, JP Morgan Chase, dan Wells Fargo masing-masing akan menyetor US$ 5 miliar. Goldman Sachs dan Morgan Stanley masing-masing akan menyetor US$ 2,5 miliar. Sementara tambahan US$ 5 miliar akan berasal dari lima bank lain.

Penyelamatan dilakukan setelah kepercayaan pada pemberi pinjaman yang lebih kecil berkurang akibat runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Selama 40 tahun, Silicon Valley Bank atau SVB adalah ikon industri teknologi. Namun SVB runtuh hanya dalam beberapa hari.

Pemberi pinjaman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan itu dimaksudkan untuk menunjukkan komitmen terhadap lembaga serupa seperti First Republic Bank. "Bank regional, menengah, dan kecil sangat penting untuk kesehatan dan fungsi sistem keuangan kita," kata mereka dalam pernyataan bersama.

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Keuangan Janet Yellen, Ketua Dewan Federal Reserve Jerome Powell, Ketua FDIC Martin Gruenberg dan Penjabat Pengawas Mata Uang Michael Hsu memuji keputusan bank. "Dukungan dari sekelompok bank besar ini sangat disambut baik, dan menunjukkan ketahanan sistem perbankan," katanya.

Dana deposan di First Republic yang berbasis di California kabur sejak kegagalan kedua bank yaitu Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Banyak pelanggan yang memindahkan uang mereka ke bank lain yang lebih besar .

Pemindahan dana terjadi bahkan setelah pemberi pinjaman mengatakan telah menyiapkan US$ 70 miliar dalam pembiayaan baru dari Federal Reserve dan bank terbesar di dunia, JP Morgan Chase. First Republic juga mencatat memenuhi syarat untuk mencari dana tambahan dari Fed jika ada terjadi penarikan dana deposan dalam jumlah tinggi.

Bank juga mengatakan neracanya sehat dan deposan aman, namun investor masih khawatir simpanan mereka akan rentan seperti yang terjadi di Silicon Valley Bank.

Saham perbankan secara global telah terpukul sejak Silicon Valley Bank atau SVB dan Signature Bank runtuh pekan lalu karena kerugian terkait obligasi yang menumpuk saat suku bunga melonjak tahun lalu. Kejatuhan kedua bank itu menimbulkan keraguan tentang hal lain yang mungkin mengintai di sistem perbankan yang lebih luas.

Gejolak pasar juga telah menjerat bank Credit Suisse untuk meminjam hingga US$ 54 miliar dari bank sentral Swiss guna menopang likuiditas. Pada Kamis sore, sorotan kembali ke Amerika Serikat ketika bank-bank besar berupaya memberi suntikan untuk First Republic, pemberi pinjaman regional yang sahamnya anjlok 70 persen dalam sembilan sesi perdagangan terakhir.

Usai pengucuran dana oleh 11 bank besar, saham First Republic Bank ditutup naik 10 persen, menghapus kerugian sebelumnya setelah dihentikan beberapa kali pada hari Kamis. Saham bank turun tajam setelah mengatakan akan menangguhkan pembayaran dividen. Harga saham bank turun lebih dari 70 persen sejak 6 Maret. (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel