-->

Jens Stoltenberg Desak Korsel Tingkatkan Dukungan Militer untuk Ukraina


SEOUL, LELEMUKU.COM - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak Korea Selatan untuk meningkatkan dukungan militer ke Ukraina. Dia memberi contoh negara-negara lain seperti Swedia, Jerman, dan Norwegia, yang awalnya tidak memberikan senjata ke negara-negara yang berkonflik, kini telah mengubah kebijakan mereka setelah invasi Rusia.

Stoltenberg tengah berada di Korea Selatan dalam rangkaian kunjungan Asia yang juga mencakup Jepang. Lawatannya bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan sekutu Barat di Asia dalam menghadapi perang di Ukraina dan meningkatnya persaingan dengan China.

Saat berbicara di Chey Institute for Advanced Studies, Stoltenberg berterima kasih kepada Korea Selatan atas bantuan tidak mematikan ke Ukraina. Akan tetapi, dia mendesak Seoul untuk berbuat lebih banyak. Dia menyebut ada "kebutuhan mendesak" untuk amunisi.

"Saya mendesak Republik Korea untuk melanjutkan dan meningkatkan isu khusus dukungan militer," kata Stoltenberg di Seoul, Senin, 30 Januari 2023.

"Jika kita tidak ingin otokrasi dan tirani menang, maka mereka (Ukraina) membutuhkan senjata, itulah kenyataannya," kata mantan perdana menteri Norwegia itu menambahkan.

Korea Selatan telah menandatangani kesepakatan besar untuk menyediakan ratusan tank, pesawat, dan senjata lainnya kepada anggota NATO, Polandia, sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Namun, Presiden Yoon Suk-yeol mengatakan undang-undang Korea Selatan yang melarang pasokan senjata ke negara-negara yang terlibat konflik mempersulit pengiriman senjata ke Ukraina.

Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Moskow mengklaim, apa yang disebutnya sebagai 'Operasi Militer Khusus' ke Ukraina adalah untuk menangkal ancaman terhadap keamanannya sendiri.

Di Seoul, Stoltenberg juga bertemu dengan Yoon dan Menteri Pertahanan Lee Jong-sup. Para petinggi Korea Selatan menggemakan seruan untuk hubungan yang lebih dekat dengan NATO berdasarkan nilai-nilai bersama. Mereka bagaimanapun tidak secara terbuka menyampaikan seruan untuk lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

Dalam pertemuan dengan pejabat senior Korea Selatan, Stoltenberg mengatakan kejadian di Eropa dan Amerika Utara saling berhubungan dengan kejadian di kawasan lain. Dia menyebut aliansi militer Barat tersebut ingin membantu mengelola ancaman global dengan meningkatkan kemitraan di Asia. Dia menyinggung Beijing secara langsung.

"Kami percaya bahwa kami harus terlibat dengan China dalam isu-isu seperti pengendalian senjata, perubahan iklim, dan isu lainnya," katanya. "Tetapi pada saat yang sama, kami sangat jelas bahwa China menimbulkan tantangan terhadap nilai-nilai kami, kepentingan kami, dan keamanan kami."

Menanggapi pertanyaan tentang pernyataan Stoltenberg, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan pada Senin bahwa China adalah mitra negara, bukan tantangan, dan tidak mengancam kepentingan atau keamanan negara mana pun.

"Kami juga berharap NATO akan meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan konsep konfrontasi blok, dan berbuat lebih banyak untuk keamanan dan stabilitas Eropa dan dunia," kata Mao dalam jumpa pers rutin.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah pada Senin, Korea Utara menyebut kunjungan Stoltenberg sebagai "awal dari konfrontasi dan perang karena membawa awan gelap 'Perang Dingin baru' ke kawasan Asia-Pasifik".(Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel