-->

Pemerintah Australia Minta Optus Bayar Biaya Pembuatan Dokumen Identifikasi Baru


CANBERRA, LELEMUKU.COM - Pemerintah federal dan pemerintah-pemerintah negara bagian Australia, Rabu (28/9) meminta Optus membayar biaya penggantian dokumen identifikasi, termasuk paspor dan SIM, untuk menghindari penipuan identitas setelah 9,8 juta pelanggan perusahaan telekomunikasi itu mendapati data pribadi mereka dicuri oleh peretas komputer.

Pemerintah Australia menyalahkan lemahnya keamanan siber Optus sebagai penyebab peretasan informasi pribadi para pelanggan dan bekas pelanggannya pekan lalu.

Menurut media-media setempat, dari 9,8 juta pelanggan yang diretas, 2,8 juta di antaranya mendapati nomor SIM dan paspor mereka dicuri.

Perdana Menteri Anthony Albanese menolak seruan para anggota parlemen oposisi agar pemerintah membebaskan biaya penggantian paspor dan SIM para pelanggan Optus yang diretas.

“Kami yakin bahwa Optus yang seharusnya membayar, bukan pembayar pajak,'' kata Albanese kepada parlemen.

Menteri Luar Negeri Penny Wong menulis kepada CEO Optus Kelly Bayer Rosmarin pada hari Rabu untuk meminta “konfirmasi paling awal'' bahwa perusahaan yang berbasis di Sydney itu bersedia menanggungnya.

“Tidak ada pembenaran bagi warga Australia ini --- atau pembayar pajak yang lebih luas atas nama mereka -- untuk menanggung biaya pembuatan paspor baru,'' tulis Wong.

Optus belum menjawab permintaan komentar Associated Press.

Negara-negara bagian memberikan tanggapan yang berbeda-beda terhadap permintaan penggantian SIM dan paspor.

Queensland dan Australia Selatan mengumumkan penggantian gratis untuk pelanggan yang terdampak sementara New South Wales akan membebankan biaya kepada pelanggan Optus untuk penggantian.

Namun, pemerintah-pemerintah negara bagian mengatakan bahwa mereka mengharapkan Optus akan menawarkan penggantian dalam beberapa hari mendatang. Negara bagian Victoria juga telah meminta Optus untuk menanggungnya, tetapi terus membebankan biaya kepada pelanggan perusahaan itu .

Optus pekan ini menawarkan kepada para pelanggan paling terpengaruh pemantauan kredit gratis selama satu tahun. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel