-->

Donal Trump Pertimbangkan Ikut Pilpres 2024 di Tengah Penyelidikan Kriminal


WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Biro Penyidik Federal FBI Senin malam (8/8) melakukan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika mereka mendatangi kawasan Mar-a-Lago milik mantan presiden Donald Trump di Florida. Sejumlah agen FBI merangsek ke kediamannya untuk mencari dokumen rahasia yang dibawanya setelah ia meninggalkan Gedung Putih.

Ini merupakan suatu indikasi bahwa tim penyelidik tetap fokus untuk menyelidiki presiden ke-45 Amerika itu.

Beberapa laporan mengatakan tim penyelidik mencari dokumen rahasia yang dibawa Trump ketika ia meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021 lalu. Penggeledahan yang diizinkan oleh pengadilan itu tampaknya diotorisasi oleh pejabat tertinggi di Departemen Kehakiman. Tetapi rincian surat perintah penggeledahan yang diajukan tim penyidik dan alasan-alasannya masih belum diketahui oleh publik; begitu pula nama hakim yang memberi wewenang tersebut.

Gedung Putih mengatakan tidak diberi pemberitahuan sebelumnya tentang penggeledahan itu.

Tinggalkan Gedung Putih, Trump Bawa Dokumen Rahasia

Berdasarkan UU Catatan Presiden Tahun 1978 (US Presidential Records Act of 1978), dokumen-dokumen resmi presiden dan wakil presiden tetap menjadi milik publik, bahkan setelah mereka meninggalkan kantor atau tidak lagi berkuasa. Premis undang-undang itu adalah bahwa dokumen-dokumen itu adalah milik publik Amerika, bukan individu yang menjabat sebagai pemimpin negara.

Sekitar satu tahun setelah meninggalkan Gedung Putih, Trump menyerahkan 15 kotak dokumen dari masa kepresidenannya ke Arsip Nasional, sebagian diantaranya merupakan dokumen-dokumen rahasia. Tetapi tim penyelidik yang menggeledah kantor Trump dan membuka brankas di kawasan tepi Pantai Florida Senin malam mendapati dan membawa lebih banyak dokumen yang tidak diserahkannya pada Arsip Nasional.

Trump Anggap Sepi Penggeledahan FBI

Trump meremehkan penggeledahan itu, sebagaimana yang dilakukannya terhadap penyelidikan terkait pemilu tahun 2020, dan menyebutnya sebagai upaya untuk mencegahnya mencalonkan diri kembali dalam pemilu tahun 2024.

“Ini adalah masa-masa kelam bagi bangsa kita. Rumah saya yang indah di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, saat ini dikepung, digerebek dan diduduki oleh sekelompok besar agen FBI,” ujar pernyataan presiden itu dalam suatu pernyataan.

Di Amerika presiden dipilih secara efektif dalam pemilihan terpisah di masing-masing 50 negara bagian, bukan melalui pemilu nasional. Jumlah suara elektoral setiap negara bagian bergantung pada populasinya, di mana negara bagian terbesar memegang kekuasaan paling besar. Para perusuh yang menyerbut gedung Kongres berusaha mencegah anggota-anggota parlemen mengesahkan kemenangan Biden atas Trump, di mana Biden meraih 306 suara elektoral dibanding Trump dengan 232 suara elektoral. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel